Dedi Muhtadi
Penyebabnya, penyebaran informasi tentang teknologi komputasi awan oleh media masih mengawang-awang alias tidak membumi. Istilah-istilah yang digunakan kurang
Layanan teknologi komputasi awan (cloud computing) sebenarnya dapat disamakan dengan penggunaan listrik, gas, telepon, atau air oleh konsumen. Para pengguna hanya dikenai biaya berdasarkan layanan yang mereka gunakan. Bagaimana media merespons babak baru era transisi teknologi informasi dan komunikasi itu?
Komputasi awan adalah komputasi berbasis internet di mana sumber daya, informasi, dan perangkat lunak disediakan oleh provider (penyedia) dan dapat diakses oleh pengguna lewat desktop, komputer jinjing, dan perangkat lain. Berbeda dengan cara konvensional, di mana untuk melayani sistem komputasi orang harus membeli perangkat keras dan lunak, pada komputasi awan, orang tidak perlu membeli perangkat keras, cukup membayar dan menggunakan layanan dari penyedia lewat
Model layanan online ini bakal lebih murah karena layanan perangkat keras dan lunak diberikan kepada konsumen menurut kebutuhan.
Komputasi awan memiliki
Dari SaaS, industri berpindah menuju Platform as a Service (PaaS) yang menawarkan pengembangan platform untuk para pengembang. Pengguna layanan ini membuat kode mereka sendiri, kemudian penyedia PaaS mengunggah dan menampilkan di web. PaaS menyediakan layanan untuk mengembangkan, menguji, menyebarkan, menjadi tuan rumah, dan menjaga aplikasi.
Segmen ketiga, Infrastructure as a Service (IaaS), memungkinkan pengguna komputasi awan membeli infrastruktur berdasarkan kebutuhan mereka. Keuntungannya, pengguna hanya membayar layanan sesuai dengan yang mereka gunakan. Dengan demikian, tidak perlu membayar mahal untuk membeli layanan yang pada dasarnya jarang digunakan (cloudweaks.com, 2011).
Pada 7 Maret 2011, IBM mengumumkan investasi 38
Jika Google mengoperasikan sistem Cloud Chrome OS, Intel juga berlari melalui visi Intel’s Cloud 2015 melalui Intel Cloud Builder (Intel, 2010). Sementara itu, Microsoft mengaku, secara keseluruhan (all in) sudah berada di awan (Harms & Yamartino, 2010). Microsoft melangkah dengan layanan komersial SaaS dengan Office 365 dan platform komputasi awan yang disebut Windows Azure Platform.
Secara praktis, komputasi awan memberikan keuntungan karena sifat dasarnya menggunakan pusat data yang besar sehingga bisa menyebarkan sumber daya komputasi dengan biaya jauh lebih murah daripada menggunakan pusat data yang lebih kecil. Selain itu, permintaan penyatuan (pooling) dalam suatu pusat data yang luas juga memungkinkan peningkatan
Penyedia sewa aplikasi yang multisewa dapat menghemat
Komputasi awan secara bertahap memiliki dua bentuk. Pertama, bentuk awan publik yang dikembangkan oleh perusahaan internet, telekomunikasi, penyedia layanan hosting, dan
Kebanyakan media, menurut Irwansyah, masih fokus pada komputasi awan sebagai obyek, bukan pada manusia sebagai pengguna komputasi awan yang dapat meningkatkan kemampuannya dalam berkomunikasi.
Dari penelaahan pemberitaan media, baik cetak maupun online pada November 2010-Februari 2011, tergambar, sebagian besar artikel masih memfokuskan pokok bahasan pada PaaS. ”Padahal, perlu keseimbangan dalam pemberitaan mengenai layanan lain agar masyarakat memahami dengan baik layanan-layanan komputasi awan,” kata Irwansyah.
Hasil penelitian menunjukkan, mayoritas artikel di media-media nasional masih mengacu pada lapisan ahli. Dari lead hingga kata-kata yang digunakan sampai sumber berita, sebagian besar berada pada lapisan ahli. Padahal, artikel ditulis oleh media yang pangsa pasarnya umum, bukan tersegmentasi pada ahli atau pakar TIK.
Dominasi ini kontras dibandingkan pemberitaan di lapisan pengguna. Ketimpangan ini merepresentasikan ketidaksesuaian dengan konsep budaya teknologi yang dicetuskan oleh Arnold
Fokus pendekatan teknologi juga lebih ke obyek dibandingkan pendekatan ke manusia. Ini tentu akan menyurutkan minat pembaca/publik untuk berusaha memahami lebih lanjut tentang teknologi komputasi awan. Misalnya, kata-kata idiom yang tidak dijelaskan artinya sehingga tidak dipahami oleh masyarakat awam.
Jadi, informasi mengenai
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.