Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Symantec Temukan Pola Serangan ke Social Media

Kompas.com - 06/07/2011, 09:00 WIB

KOMPAS.com - Perusahaan antivirus Symantec dalam blog resminya mengeluarkan laporan mengenai hasil penelitian terhadap serangan di social media. Tiga social media yang disorot adalah Facebook, Twitter,  dan YouTube. Penelitian dilakukan sejak April hingga Juni 2011.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa Facebook mendapatkan serangan dengan presentase tertinggi, yakni 40 persen. Twitter berada di bawahnya dengan 37 persen dan YouTube sebesar 23 persen dari total keseluruhan spam yang diteliti dari ketiga sosial media ini.

Rentang hidup rata-rata dari setiap serangan adalah 10 hingga 20 hari dan satu hal yang unik adalah bahwa Symantec menemukan serangan tersebut dilakukan secara bergantian. Dari grafik yang dikeluarkan Symantec terlihat bahwa serangan terlihat seperti berpola, di mana ketika serangan tertuju pada social media tertentu, maka social media yang lainnya cenderung aman.

Sebagian besar spam berasal dari botnet. Ketika melakukan analisis IP, ditemukan 53 persen spam berasal dari Amerika Serikat. Sebanyak 19 persen lainnya bersal dari Eropa. Sebagian besar alamat IP tersebut telah di-black list di berbagai negara. Seiring meningkatnya aktivitas bot, beberapa contoh spam dikirim melalui akun jejaring sosial yang dibuat oleh spammer dan disebarkan secara acak.

Spam yang terdapat dalam jaringan sosial biasanya disebarkan melalui e-mail notification. Pesan tersebut begitu menggoda dengan kata-kata yang terlihat normal seperti: "Anda belum membaca link berikut" atau  "Anda mendapatkan satu pesan yang belum dibaca" atau "Anda memiliki satu permintaan teman yang tertunda". Padahal, link yang dikirimkan tersebut adalah link yang jika dibuka akan memerintahkan komputer secara otomatis men-download virus.

Untuk menghindari serangan-serangan sejenis, Facebook telah membuat sistem pengamanan yang diberi nama Facebook deployed clickjacking and self cross-site scripting (XSS) protections sejak Mei 2011. Namun Twitter dan YouTube belum membuat sistem pengamanan anti spam seeperti Facebook.

Basis pengguna yang besar dan semakin populernya jejaring sosial merupakan lahan empuk bagi penyerang untuk melanjutkan "bisnis" menguntungkan ini. Serangan bisa saja dilakukan untuk menjatuhkan kompetitor atau merusak hubungan antar perusahaan maupun antar negara. Ketelitian pengguna jejaring sosial untuk membedakan pesan spam dan pesan original harus lebih ditingkatkan. Rajin meng-update antivirus juga salah satu solusi untuk mengantisipasi jika pengguna tak sengaja membuka link berbahaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Internet
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Software
Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Software
Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Gadget
Apple Gelar Acara 'Let Loose' 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Apple Gelar Acara "Let Loose" 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Gadget
Bos Samsung Lee Jae-yong Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan untuk Pertama Kalinya

Bos Samsung Lee Jae-yong Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan untuk Pertama Kalinya

e-Business
Jadwal Maintenance 'Genshin Impact' 24 April, Siap-siap Ada Karakter Baru Arlecchino

Jadwal Maintenance "Genshin Impact" 24 April, Siap-siap Ada Karakter Baru Arlecchino

Game
'Free Fire' Rilis Update Patch Naga, Ada Karakter Baru Kairos dan Bisa Lawan Naga

"Free Fire" Rilis Update Patch Naga, Ada Karakter Baru Kairos dan Bisa Lawan Naga

Game
Telkomsel, XL, Indosat Catatkan Kenaikan Trafik Data Selama Lebaran 2024

Telkomsel, XL, Indosat Catatkan Kenaikan Trafik Data Selama Lebaran 2024

e-Business
Bukan Cuma di AS, TikTok Juga Diributkan di Eropa

Bukan Cuma di AS, TikTok Juga Diributkan di Eropa

e-Business
Setelah 48 Tahun, Prosesor Game Legendaris Zilog Z80 Akhirnya Pamit

Setelah 48 Tahun, Prosesor Game Legendaris Zilog Z80 Akhirnya Pamit

Hardware
Black Shark Umumkan Smartwatch Tangguh GS3, Punya Bodi Metalik dan Kokoh

Black Shark Umumkan Smartwatch Tangguh GS3, Punya Bodi Metalik dan Kokoh

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com