Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PENTAS WAYANG TUNAS BHARATA

Gareng Bocah Ingatkan Petinggi

Kompas.com - 09/07/2011, 03:47 WIB

Cukup alasankah ketaksengajaan Gareng—saudara Petruk dan Bagong dalam Punakawan—memutuskan senar jala harus dibayar nyawa? Ternyata itu berlebihan. Alih-alih mati, Gareng diselamatkan Dewi Sembadra, istri Arjuna, dan malah jadi raja di Kerajaan Ranjang Gribik.

Dengan lakon carangan (rekaan) itu, Paguyuban Wayang Orang Bharata meluncurkan regenerasinya yang sukses. Malam itu, Selasa dan Rabu (5-6 Juli 2011), di Gedung Kesenian Jakarta, putra dan putri pemain Bharata berusia 6–25 tahun memukau hadirin yang separuh percaya bahwa jogedan, banyolan, dan tutur bicara (onto wacono) yang biasa diperankan senior itu kini diperankan pemain yang sebagian dibilang bocah itu. Boleh jadi yang membuat hadirin percaya, antara lain, dua penari buto cakil benar-benar sosok kecil, tingginya sedikit di atas lutut Arjuna yang mereka keroyok.

Itulah sukses senior WO Bharata. Marsam Mulyoatmojo (Ketua Paguyuban) menegaskan, regenerasi pemain tak bisa menunggu dana atau minat masyarakat tumbuh. Pemain senior Teguh Kenthus Ampiranto sebagai sutradara bisa meramu lakon Gareng Dadi Ratu ini sebagai tontonan apik, lucu, dan menyenangkan penonton, sedangkan koreografer Nanang Ruswandi berhasil membuat pemain anak- anak menghadirkan tarian yang —meski belum seragam bagusnya—mewakili karakter. Junioritas bisa jadi hanya tecermin dari belum pasnya nada tembang pemain utama: Prabu Pragola Manik dan Arjuna.

Namun, tokoh utama Gareng (diperankan Anambi Bagus, 19 tahun), penuh harapan. Perannya —sebagaimana dalam lakon Petruk Dadi Ratu—sarat pesan, bahwa jadi petinggi/pemimpin tak boleh semena-mena terhadap bawahan.(Ninok Leksono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com