Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cloud Bantu Pengguna Maksimalkan Antivirus

Kompas.com - 07/08/2011, 10:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren perkembangan virus di dunia selalu meningkat. Hingga saat ini, 2000 aplikasi terdeteksi memiliki kelemahan dan bisa ditembus malware (malicious software). Lebih dari 3500 malware ditemukan setiap hari dan virus yang sudah dihasilkan di dunia hingga saat ini berjumlah lebih dari 1 juta jenis virus. Maka, dibutuhkan metode yang inovatif untuk mendeteksi ancaman-ancaman yang beragam tersebut.

Hal ini disampaikan Rio Yotto, IT Manager PT Nusantara Utama Technology, distributor resmi antivirus Kaspersky. "Oleh, karena itu Kaspersky memiliki Kaspersky Security Network, yakni sistem keamanan berbasis Cloud yang memiliki sistem yang terdistribusi untuk mendeteksi software berdasarkan reputasi," ujar Rio dalam jumpa pers di Hotel Le Meridien, Jakarta, Jumat (5/8/2011) lalu.

Kaspersky Security Network (KSN) memungkinkan semua pengguna Kaspersky terhubung dalam satu jaringan. Setiap kali seseorang berlangganan antivirus Kaspersky, maka database-nya akan otomatis masuk ke KSN. Kegiatan apapun yang berhubungan dengan Kaspersky akan terekam dan bisa menjadi rekomendasi bagi pengguna lain. Sebagai contoh, seseorang yang men-download sebuah aplikasi dari internet dan menyimpan aplikasi tersebut di komputernya. Sebagai pengguna kaspersky ia hanya tinggal melakukan klik kanan pada aplikasi yang baru di-download-nya untuk mengecek apakah aplikasi tersebut berbahaya atau tidak.

Dengan melakukan klik kanan dan klik tulisan "view file reputation in KSN", pengguna akan mendapatkan jawaban seperti data berapa banyak pengguna Kaspersky yang menggunakan aplikasi tersebut dan apakah Kaspersky mengganggap aplikasi tersebut aman. Data dan rekomendasi Kaspersky didapatkan berdasarkan teknologi cloud yang merekam semua aktivitas pengguna Kasperksky.

Misalnya seorang pengguna baru saja men-download aplikasi untuk Twitter, maka setelah aplikasi Twitter tersebut di-download, pengguna bisa melakukan klik kanan pada file, lalu klik "view file reputation in KSN". Pengguna akan mendapat jawaban seberapa banyak pengguna lain yang men-download aplikasi yang sama. Semakin banyak jumlah yang menggunakan aplikasi tersebut, maka file tersebut akan semakin direkomendasikan oleh Kaspersky. Pengguna juga dapat mengetahui distribusi geografis dari sebuah file, dan tingkat kepercayaan dari pengguna lainnya, serta informasi sejenis yang disimpan oleh sistem Kaspersky Lab's Cloud Tracking and rapid Response.

Antivirus yang terintergrasi dengan teknologi Cloud dalam KSN ini memiliki beragam jenis produk, di antaranya Kaspersky Anti-Virus 2012 (KAV) dan Kaspersky Internet Security 2012 (KIS). KAV bisa digunakan oleh pengguna PC yang tidak mempunyai akses internet, sedangkan KIS digunakan untuk pengguna internet aktif. Kedua antivirus ini menetralisis ancaman baru, dengan menggunakan analisis perilaku program tanpa melihat signature ancaman dan mampu melacak aktivitas program. Produk ini jga mampu memperingati pengguna internet trehadap tautan (link) yang memiliki ancaman dan yang akan mengarahkan pengguna ke situs-situs penipuan, berbahaya, dan spam.

Dari peragaan yang dilakukan Rio bisa terlihat bagaimana antivirus ini bekerja. Sebelum membuka browser, pengguna bisa klik anti-virusnya terlebih dahulu, lalu klik fitur untuk filter web. Maka browser akan muncul secara otomatis dengan warna hijau yang mengelilingi monitor. Hal ini menandakan browser terproteksi. Ketika melakukan pencarian di mesin pencari, kemudian muncul banyak link, maka antivirus akan mendeteksi link mana saja yang aman untuk dikunjungi. Setiap link akan memiliki tanda dengan dua warna : hijau atau merah. Jika link memiliki tanda berwarna hijau, maka link tersebut aman. Namun, jika tandanya berwarna merah, maka link tersebut berbahaya. Untuk link yang tidak memiliki tanda apapun, berarti Kaspersky belum bisa memastikan link tersebut berbahaya atau tidak.

Database yang ada pada Cloud juga menyediakan template untuk e-mail spam baru secara real-time. Pengguna tidak perlu lagi menyesuaikan modul anti-spam karena Cloud sudah menyediakan data terbaru yang tersedia pada spam mailings. Sistem update anti-virus ini juga mengunduh update hanya untuk komponen produk yang aktif dan langsung menjalankannya saat telah terkoneksi. Artinya, komponen database antivirus akan selalu ter-update dan aktifitas pengunduhan dapat diminimalkan, sehingga tidak mempengaruhi kinerja komputer saat sistem operasi bekerja atau saat pengguna menjalankan program.

Selain teknologi cloud, antivirus terbaru Kaspersky juga memiliki fitur parental control, dimana orang tua bisa melakukan blokir terhadap situs-situs yang tidak boleh dibuka oleh anak. "Misalnya orang tua memblokir Facebook, maka ketika anak membuka Facebook, akan keluar box Kaspersky yang menjelaskan bahwa website tersebut diblokir. Tapi blok ini bisa dibuka dan ditutup kapan saja, misal pagi diblok, malam dibuka. Akan ada password untuk bisa membukanya kembali," ungkap Rio.

Selain KAV 2012 dan KIS 2012, Kaspersky memiliki anti-virus lain yakni Kaspersky Pure yang bisa digunakan untuk lima komputer sekaligus dalam satu rumah, yang terhubung dalam satu jaringan. Kemudian untuk perusahaan kecil, terdapat Kasersky Small Office Security yang bisa digunakan untuk maksimal 10 komputer. Untuk perusahaan yang lebih besar, tersedia corporate security yang akan ditawarkan sesuai kebutuhan perusahaan.

"Untuk maintenance, bagi pengguna rumahan biasanya kami bantu vai telepon, kecuali untuk kasus-kasus yang besar. Kalau untuk corporate, biasanya kami datang langsung ke perusahaan tersebut dan konsultasi awal melalui e-mail," tutup Rio.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com