Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Tim Cook, Nakhoda Baru Apple

Kompas.com - 26/08/2011, 08:56 WIB

Cook juga punya peran dalam menyederhanakan proses produksi, mengurangi jumlah distributor dan reseller, serta menyumberluarkan beberapa proses produksi. Langkah ini menuai sukses. Margin bruto yang ada pada posisi 19 persen pada tahun 1997 naik menjadi 25 persen pada 1998 dan melonjak menjadi 39,4 persen secara fiskal.

Tahun 2000, Cook menjadi head of global sales dan pada tahun 2004 dipercaya memimpin divisi Mac. Tahun 2005, ia mulai menjadi COO Apple.

Cook dikenal sebagai pegawai operasional yang genius dan mampu menyusun langkah strategis. Cook dikenal sebagai orang kepercayaan Jobs. Jobs menilai, dirinya dan Cook memiliki kesamaan visi dalam membangun Apple. Ketika Jobs harus menjalani operasi dan perawatan media, Cook dipercaya menggantikan fungsinya sebagai CEO.

Sejak awal masuk ke Apple, Jobs dan Cook telah memiliki kecocokan. Keduanya juga saling melengkapi. Jika Jobs terkenal temperamental dan bisa memecat pegawai on the spot, Cook dikenal sebagai pribadi yang rendah hati dan berbicara lembut. Di mata karyawan, Cook juga cukup dikenal. Karyawan menilai, Cook tak cuma tahu apa yang dikerjakannya, tetapi juga tahu pasti apa yang akan dikerjakan oleh orang lain.

Tentang kapasitasnya sebagai CEO, Cook memang belum membuktikannya. Namun, kasus Apple di mana COO naik menjadi CEO bukanlah yang pertama kali. Mantan CEO Intel Craig Barret juga menjadi COO terlebih dahulu.

Di antara banyak keraguan, dengan sejarah karier dan perjalanan Cook di Apple, nada-nada optimistis dan yakin akan kepemimpinan Cook muncul. Askok Khumar dari Ronald & Renshaw kepada Financial Post, Kamis (25/8/ 2011), mengatakan, "Dari perspektif suksesi, Apple tak punya kandidat lain yang lebih bagus. Ia punya track record untuk mem-back up."

Dengan dibantu pejabat Apple lain, seperti Jonathan Ive dari desain, di samping banyak yang ragu, banyak juga yang yakin Apple tetap akan berjalan baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com