Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Buku Pelajaran

BSE Wujudkan Buku Teks Murah

Kompas.com - 26/08/2011, 20:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Buku sekolah elektronik (BSE) yang disediakan pemerintah harganya lebih murah dibanding buku pelajaran di pasaran. BSE versi cetak yang sudah ditetapkan harga eceran tertingginya oleh pemerintah harga jualnya berkisar sepertiga dari harga buku pelajaran di pasaran.

Kepala Pusat Buku Indonesia Firdaus Oemar mengemukakan, buku cetak BSE yang harganya sekitar sepertiga dari harga buku pelajaran di pasaran sangat membantu sekolah dan masyarakat memiliki buku teks murah dan berkualitas. Harga tersebut sudah bisa memberi keuntungan kepada percetakan di atas lima persen.

Pusat Buku Indonesia, kata Firdaus, mengakomodasi pesanan buku-buku versi cetak BSE dari seluruh Indonesia. Pesanan datang dari pemerintah daerah maupun dari kumpulan sekolah-sekolah di daerah.

"Kami berharap pemerintah lebih gencar untuk sosialisasi soal BSE ke daerah-daerah. Program ini baik dan bermanfaat besar bagi masyarakat. Jika kami tidak dibantu untuk sosialisasinya, sulit untuk pemanfaatan BSE yang optimal," kata Firdaus.

Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional Diah Harianti mengatakan, buku BSE bisa murah karena hak cipta buku sudah dibeli pemerintah dari penulis selama 15 tahun.

Untuk setiap satu mata pelajaran per kelas disediakan lima pilihan buku. Menurut Diah, buku pelajaran yang belum ada di BSE, antara lain buku Matematika SMA, agama non-Islam, sejarah, bahasa asing, sera seni dan budaya.

"Pembelian hak cipta diutamakan untuk memenuhi buku-buku pelajaran kelas 1-12. Nanti jika dana masih mencukupi, kita lengkapi buku-buku SMK yang banyak jenisnya hingga pendidikan anak usia dini," jelas Diah.

Diah menambahkan, dengan harga eceran tertinggi yang ditetapkan, sekolah dan masyarakat bisa mendapatkan buku yang berkualitas dan cetakan yang memadai. "Jika dicetak sesuai standar dan dijaga baik, buku bisa dipakai minimal 2-3 tahun. Untuk kualitas pencetakan memang sulit dikontrol karena siapa saja boleh mencetak dan memasarkan, asal harganya tidak boleh melampaui HET," kata Diah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com