Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wikileaks Bocorkan Data Terenkripsi

Kompas.com - 02/09/2011, 08:24 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Wikileaks mengeluarkan lagi dokumen rahasia, Rabu (31/8), setelah mengatakan kepada para pengikutnya di Twitter akan mengeluarkan pengumuman penting. Wikileaks tidak mengungkapkan isi dari dokumen berukuran 571 megabyte dan tidak dapat dibuka tanpa kunci dekripsi. Wikileaks mengatakan akan mengumumkan dekripsi tersebut pada waktu yang tepat.

Juli tahun lalu, Wikileaks mengumumkan akan mengeluarkan apa yang disebut ”dokumen asuransi” yang juga terenkripsi. Menurut laporan media, dokumen berukuran 1,4 gigabyte itu akan dipublikasikan jika sesuatu terjadi pada Julian Assange, pendiri Wikileaks. Assange kini tengah melawan upaya ekstradisi dari Inggris ke Swedia, yang akan memeriksanya seputar tuduhan pelecehan seksual.

Dokumen anyar ini dikeluarkan hanya beberapa hari setelah Wikileaks mengeluarkan lebih dari 130.000 kawat diplomatik Amerika Serikat, bagian dari total 251.000 dokumen. Tanpa mengonfirmasi keaslian dokumen itu, juru bicara Departemen Dalam Negeri Victoria Nuland mengatakan, AS mengecam keras pengungkapan secara ilegal informasi rahasia.

”Hal itu merusak upaya diplomasi kami, mengacaukan keamanan nasional, dan menghancurkan upaya memecahkan masalah bersama negara lain. Kami tetap prihatin dengan pengungkapan secara ilegal ini, juga tentang risiko yang dihadapi orang-orang yang namanya tercantum,” kata Nuland.

New York Times melaporkan, 133.887 dokumen rahasia itu memuat nama sumber sensitif yang dapat membahayakan jiwa jika diketahui berbicara dengan diplomat AS. Pada pesan di Twitter, Wikileaks mengatakan, sumber-sumber mereka telah diungkapkan atau akan terungkap.

Perseteruan antara diplomat AS dan negara lain sudah terjadi di Filipina. Menteri Luar Negeri Filipina Albert del Rosario, tahun lalu, mengecam Duta Besar AS untuk Manila, Kristie Kenney, setelah Kenney dituduh mengkritik tokoh demokrasi Filipina, Corazon Aquino.

Menurut dokumen Wikileaks, Kenney menulis bahwa Aquino terlalu lemah sehingga tak dapat melawan korupsi. Aquino memimpin revolusi tahun 1986 yang berhasil menggulingkan Ferdinand Marcos. Aquino lalu menjadi presiden selama enam tahun. Anaknya, Benigno Aquino, terpilih menjadi presiden pada Juli tahun lalu dengan kemenangan telak.

Sementara itu, Kenney yang kini menjadi Duta Besar AS untuk Thailand dalam Twitter-nya mengatakan, ”Selamat pagi, janganlah mudah percaya dengan apa yang Anda baca,” katanya.

Dibocorkan

Sementara itu, lewat tajuk sepanjang 1.600 kata di internet, Wikileaks menuduh reporter investigasi Guardian, David Leigh, membocorkan kata kunci untuk mengakses arsip tentang surat kawat Departemen Dalam Negeri AS.

Wikileaks mengatakan, hal itu menghancurkan kehati-hatian dalam memublikasikan kawat rahasia itu. ”Revolusi dan reformasi berada dalam bahaya karena kawat yang belum dipublikasikan ternyata hilang dan menyebar ke kontraktor intelijen serta pemerintah sebelum diketahui publik,” demikian pernyataan Wikileaks.

Baik Leigh dan Guardian menolak melakukan pelanggaran. Sejak lama diketahui, Wikileaks kehilangan kontrol atas kawat-kawat yang mereka miliki, bahkan sebelum dipublikasikan. Salah satu salinan dokumen rahasia didapatkan New York Times pada musim gugur 2010 dan salinannya diperoleh media lain.

Menanggapi hal ini, Leigh mengatakan tuduhan itu omong kosong yang menghabiskan waktu. Leigh mengatakan, Assange memberinya kata kunci yang digunakan untuk mengakses kawat kedutaan besar AS dari server sejak Juli 2010. Namun, Assange mengatakan, situs itu akan kedaluwarsa dalam beberapa jam saja. (AP/AFP/Reuters/Joe)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com