Pendiri Wikileaks, Julian Assange, Selasa (6/9), mengecam harian Inggris, The Guardian
Ini merupakan komentar publik pertama Assange sejak Wikileaks mengumumkan kepada publik semua arsip berisi kawat-kawat diplomat AS pekan lalu. AS kembali mengkritik keras langkah Wikileaks itu. AS mengatakan, aksi Wikileaks bisa membahayakan jiwa para narasumber yang disebut dalam kawat-kawat itu, termasuk oposisi atau pejuang HAM.
Berbicara melalui sebuah jaringan video yang ditujukan kepada para hadirin di sebuah pekan raya perdagangan teknologi di Berlin, Assange mengatakan, seorang wartawan The Guardian telah menerbitkan kata kunci ke berkas-berkas dalam bukunya. Ini membuat sebagian orang mendapat akses ke berkas-berkas yang tidak disensor itu, sedangkan orang-orang lain tidak mendapat.
”Kami mempunyai kasus di mana setiap badan intelijen bisa mempunyai semua materi itu dan orang-orang yang justru disebut-sebut dalam materi itu tidak mempunyai materi sama sekali,” katanya dari sebuah rumah besar di lokasi sekitar dua jam perjalanan mobil dari London. Dia berstatus tahanan rumah sembari menanti proses ekstradisi ke Swedia atas tuduhan pelecehan seksual.
”Ada perlombaan antara orang-orang jahat dan orang-orang baik. Penting bagi kami untuk berpihak kepada orang-orang baik,” kata Assange, yang memberi pidato pengarahan pada konferensi tele dan menjawab pertanyaan dari hadirin.
Wikileaks pada hari Jumat memasang 251.287 kawat
Harian The Guardian, The New York Times, Le Monde dari Perancis, Der Spiegel dari Jerman, dan El Pais dari Spanyol ”Menyesalkan keputusan Wikileaks untuk menerbitkan kawat- kawat diplomatik AS yang tak disensor karena bisa membahayakan sumber-sumber yang disebut di kawat diplomatik itu”.
Jubir The Guardian, Hayley Dunlop, mengatakan, koran itu tidak mempunyai komentar lebih lanjut setelah pernyataan yang sudah dilakukan pekan lalu.
Sebelumnya, media internasional dan Wikileaks sendiri telah menghapus nama-nama sumber yang mungkin rentan. Namun, penerapan standar itu dilakukan secara bervariasi. Beberapa ahli memperingatkan bahkan orang-orang yang namanya telah dihapus dari kawat-kawat itu masih terancam.
Namun, Assange secara khusus mempersalahkan The Guardian. Ia menyebutkan bahwa sebuah kata kunci sensitif yang dipakai untuk membuka berkas-berkas itu telah diterbitkan dalam sebuah buku oleh David Leigh, salah seorang wartawan investigatif koran itu dan seorang kolaborator yang berubah menjadi pengkritik Assange.
The Guardian