Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendesain Strategi yang Dapat Diterapkan

Kompas.com - 23/09/2011, 09:10 WIB

Kita tidak bisa lagi berdiam di dalam “sepatu” kita saja, tanpa membuat waktu untuk merasakan pelanggan dan mengalami sendiri kejadian-kejadian di pasar. Untuk memperkuat visualisasi, para pejabat, misalnya di perkeretaapian, harus sudah pernah merasakan bepergian dari Jakarta ke Rangkasbitung dan mempunyai wawasan mengapa orang bersedia menantang bahaya dengan naik ke atap kereta. Para kepala cabang juga perlu secara teratur mengobservasi situasi banking hall atau bahkan turun langsung menjadi frontliners, agar bisa memahami tantangan nyata yang dihadapi anak buahnya sebelum berceramah mengenai apa yang harus dilakukan oleh tim ujung tombak itu.

Dalam menjawab kebutuhan yang senantiasa berubah, kita juga perlu mengembangkan diri sebagai manusia tipe “T”. Tonggak vertikalnya melambangkan kekuatan profesinya, sementara tiang horisontal menggambarkan kekuatan untuk menjangkau disiplin ilmu lain. Bila kedua tonggak ini tidak direntang baik-baik, tentu sulit tercipta keseimbangan. Kita perlu tim yang berisi individu yang terbuka mengeksplorasi pandangan profesi lain. Ahli perkeretaapian, perlu meminta pendapat ahli sosiologi, antropologi, dan psikologi untuk menanggulangi kapasitas transportasi yang tidak seimbang.

Setiap profesional perlu memaksa dirinya untuk menjadi observer yang tajam, melihat apa yang belum dilihat orang. Kita perlu melihat tidak sebatas dengan mata saja, tetapi menggunakan seluruh panca indera dan seluruh pemikiran. Brainstorming di ruangan tertutup hendaknya diikuti dengan menerjunkan karyawan ke lapangan, agar wawasan semakin terbuka dan panca indera tiap orang dirangsang sehingga ide- ide yang datang bukan ide-ide mentah, tetapi dekat dengan kenyataan di pasar dan pelanggan.

(Eileen Rachman/Sylvina Savitri, EXPERD Consultant)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com