Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wirausaha Harus Brilian tapi Realistis

Kompas.com - 27/09/2011, 11:23 WIB

KOMPAS.com - Kesuksesan membangun bisnis dari nol, hingga berkembang dengan omzet miliaran, lahir dari keberanian, inovasi, ide brilian namun sikap realistis. Inilah yang dibuktikan oleh empat pengusaha perempuan, peraih penghargaan Ernst & Young Entrepreneurial Winning Women 2011.

Adalah Anastassia Florine Limasnax (PT E-Motion Entertainment), Anne Avantie (Perancang busana pemilik label Anne Avantie), Donda Lucia Yuniar (PT Anugraha Weing Caranadwaya & PT Deva-Datta), Susanti Alie (PT Bersama Olah Boga), keempat sosok perempuan yang layak menjadi inspirasi bagi para wirausahawan pemula.

Santi Mia Sipan, anggota tim juri yang juga adalah pemenang Ernst & Young Entrepreneurial Winning Women 2010, mengatakan keberhasilan empat pemenang penghargaan ini berangkat dari ide brilian yang diwujudkan secara realistis.

"Mereka semua adalah pengusaha perangkak, memulai dari bisnis kecil-kecilan, hingga akhirnya memiliki usaha dengan omzet di atas Rp 10 miliar per tahun. Mereka juga sukses dalam berbisnis tanpa pinjaman di bank. Perempuan cenderung tidak berani meminjam uang kalau tidak bisa bayar.  Yang menang penghargaan ini adalah mereka yang melakukan terobosan, inovatif, orisinal, berpikir canggih, berani namun tidak nekat dan cenderung realistis," jelas Santi kepada Kompas Female di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Empat pengusaha ini dinilai tim juri sebagai pengusaha yang gigih dan berhasil mengembangkan bisnis secara signifikan dengan sistem yang benar dan cerdas. Selain juga mampu menciptakan lapangan pekerjaan, mereka juga memberikan manfaat ke sebanyak mungkin orang melalui bisnis yang dibangunnya.

Menurut Santi, empat pengusaha ini mampu menunjukkan bagaimana ide brilian bisa direalisasikan dengan mudah. Simak profil singkat empat pengusaha perempuan brilian ini:

Susanti Alie (PT Bersama Olah Boga)
Santi, begitu panggilan akrabnya, mendirikan perusahaan pada 2006. Ide awalnya sederhana saja, ingin memproduksi sambal. Inovasi yang dilakukannya sejak 2007 membuahkan hasil. Santi memproduksi saos sambal dengan kemasan yang bisa diisi ulang.

Santi memiliki pabrik di Cileungsi, Jawa Barat dan terus mengembangkan bisnis boga miliknya. Santi fokus memproduksi sambal untuk segala kalangan, Soka untuk kalangan menengah atas, Cap Cabe Payung untuk menengah bawah, serta makanan ringan dari sambal.

"Santi sukses mengolah dan memasarkan sambal, menyasar kalangan menengah bawah namun juga bisa menembus pasar konglomerat," jelas  Santi Mia Sipan.

Anastassia Florine Limasnax (PT E-Motion Entertainment)
Perempuan yang akrab dengan dunia entertainment dan musik ini juga tak kalah brilian. Sejak 2006, istri musisi Piyu Padi ini mendirikan E-Motion, perusahaan entertainment yang terintegrasi. Mulai recording label, music publishing, manajemen artis, distribusi musik (CD & VCD), content provider digital. Perusahaan yang dikelola oleh tiga karyawan lima tahun silam ini, kini memiliki 60 staf.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com