Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
GADGET

Makin Mahal, Makin Bergengsi

Kompas.com - 01/10/2011, 02:49 WIB

Mungkin lantaran tidak memilih tempat produksinya di negeri ini, perangkat BlackBerry terancam mendapat disinsentif dari pemerintah. Namun, belum jelas apakah upaya ini bisa ”menghukum” Research In Motion sebagai produsen BlackBerry di negeri ini?

Sejauh ini, reaksi masyarakat masih positif terhadap gadget yang tergolong mahal ini. Antusiasme masyarakat masih tinggi. Hal tersebut terlihat dengan tingginya permintaan produk baru BlackBerry (BB) Bold 9900 yang baru dilepaskan oleh tiga operator besar di negeri ini, baik Telkomsel, XL, maupun Indosat. Entah, apakah mereka tahu akan adanya ancaman disinsentif itu atau tidak, yang jelas Bold baru ini dipatok sekitar Rp 6 juta.

Bursa Gadget Indosat di Mal Taman Anggrek, Jakarta, pada 16-18 September lalu, misalnya, berlangsung semarak. Masyarakat berbondong-bondong mendapatkan produk yang ditawarkan. Antrean sudah terlihat pada saat jam operasional mal belum mulai. Bursa ini juga diteruskan di kota lain, seperti Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Makassar, Manado, Balikpapan, dan Medan pada 23-25 September.

Cara lain yang dilakukan XL, yakni menjemput pelanggannya melalui cara pre-order sejak 16 Agustus lalu untuk telepon seluler (ponsel) pintar yang sama. Seperti halnya Indosat, XL juga menyediakan 50.000 ponsel Bold 9900 sampai akhir tahun 2011.

Demikian halnya dengan Telkomsel yang melakukan pre-order pada 6-16 September. Mereka merasa kekurangan waktu seiring dengan tingginya animo masyarakat. Masa pre-order pun akhirnya diperpanjang enam hari.

Perangkat baru itu merupakan sederetan produk Research In Motion (RIM) yang dilepaskan belum lama ini. Bold 9900 merupakan ponsel pintar BlackBerry yang paling tipis, hanya setebal 10,5 mm dengan keyboard QWERTY, touch-sensitive controls, trackpad, RAM 768 MB, dan sistem operasi 7.

Rasanya sulit menghentikan BlackBerry dengan pajak barang mewah. Bahkan, sangat mungkin justru akan meningkatkan penyelundupan dan bukan mustahil penipuan.(awe)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com