Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Tewas karena Ibu Asyik BBM Bukan Berita Bohong

Kompas.com - 01/10/2011, 21:18 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Berita tewasnya seorang bayi akibat tertimpa bantal saat sang ibu asyik menggunakan Blackberry Messenger (BBM) menimbulkan kehebohan di dunia maya. Tidak sedikit pengguna internet yang meragukan keaslian cerita yang disampaikan Titi, seorang Kompasianer yang sehari-hari bekerja sebagai perawat di sebuah klinik di Baturaden, Banyumas.

Lewat akunnya di Kompasiana, Titi membantah anggapan banyak orang yang menuduhnya menyebar berita bohong atau hoax.

"Sesuai petunjuk dan arahan dari pimpinan di klinik tempat saya bekerja, saya diperintahkan membuat tulisan lagi untuk mengklarifikasi dan menjelaskan tujuan awal dari penulisan itu. Sungguh tidak ada tujuan untuk membuat HOAX," tulis Titi di Kompasiana.

Dia juga tidak bermaksud membuka sebuah musibah yang dialami pasiennya, tetapi murni hanya bertujuan untuk mengingatkan orang lain terhadap dampak negatif dari penggunaan gadget. Hal ini juga disampaikan agar setiap orang lebih berhati-hati dan lebih bijak dalam menggunakannya.

"Jadi, sekali lagi, tulisan itu murni untuk mengimbau pembaca dan masyarakat luas agar bisa memetik sebuah pelajaran yang sangat berarti sehingga ke depannya hal ini tidak perlu terjadi lagi dan kalau bisa jangan terulang lagi," lanjutnya.

Hingga saat ini, tulisan berjudul "Satu lagi Kejadian Menyedihkan, Seorang Ibu Asyik BBM-an, Bayi Mati Akibat Tertimpa Bantal" yang ditayangkan di Kompasiana sejak Jumat (30/9/2011) sudah dibaca lebih dari 220.000 orang. Cerita ini menyebar lewat layanan BBM, dan hampir tiga ribu orang menyebarkannya lewat Facebook dan Twitter.

Saat dihubungi lewat telepon dan SMS, Titi mengaku tidak bisa memberikan keterangan apa pun karena terikat oleh kode etik profesinya sebagai perawat. Semua keterangan terkait hal itu sudah dipaparkan lewat blognya di Kompasiana.

Penjelasan lengkap Titi bisa dibaca di sini.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com