Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KEJAHATAN DIGITAL

Ingin Tahu, Kena "Sedot Pulsa"

Kompas.com - 05/10/2011, 04:37 WIB

OLEH HARYO DAMARDONO dan BRIGITTA ISWORO L

Nia tiba-tiba tidak bisa dihubungi. Rupanya, Nia ganti nomor. Alasannya, nomor telepon selulernya menjadi amat boros karena pulsanya ”dicuri” alias ”disedot”. Setelah dirunut, dia ingat, pernah merespons penawaran nada dering berupa lagu dari salah satu grup band favorit remaja. Nia pun kesal. 

Secara umum ada dua macam jebakan yang dipasang oleh pihak-pihak yang ingin mendapatkan keuntungan. Keuntungan yang didapat ada dua macam, yaitu mendapatkan pulsa atau mendapatkan uang.

Analis forensik digital (DFA) Gunaris yang dihubungi pada Selasa (4/10), di Jakarta, menjelaskan, setidaknya ada tiga modus operandi penyedotan pulsa.

Pertama, premium call. Modusnya, tulis Gunaris dalam surat elektronik ke Kompas, ”Pengguna telepon menerima layanan pesan singkat (sms) premium, lalu pengguna telepon membalas sms itu.”

Meski jawabannya tidak sesuai permintaan, misalnya menjawab ”unreg”, mengumpat, atau bahkan sms kosong, pulsa tetap tersedot. Pesan layanan singkat premium ini menggunakan nomor 4 digit, misalnya 3433, 9799, dan lain-lain. Untuk sms premium, harus bekerja sama dengan operator.

Hal itu bisa terjadi apabila konten sms premium disetel guna memaksa pengguna telepon untuk melakukan registrasi. Harusnya disetel ”reg on”, ”daftar” jika ingin mendaftar, atau petunjuk lain dengan isi yang sesuai tujuan.

Kedua, pulsa bisa disedot jika kita merespons janji gim murah di TV seharga Rp 1.000. ”Sebaiknya tawaran itu jangan diikuti karena akan menyedot pulsa,” tulis Gunaris. Format itu sebenarnya bukan untuk membeli gim, melainkan mendaftar pada konten tertentu.

Cara ketiga, pemilik konten menelepon pengguna telepon, menawarkan konten. Meskipun pemilik telepon tidak setuju mendaftar, nomornya akan didaftarkan secara paksa dan pulsa diambil.

Sulit potong pulsa

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com