Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turtleneck ala Steve Jobs Laku Keras

Kompas.com - 11/10/2011, 11:00 WIB

KOMPAS.com - Ketika Steve Jobs telah pergi untuk selamanya, orang baru tersadar betapa kuat pengaruh pria yang menyerah akibat keganasan kanker pankreas ini. Bukan hanya produk-produk Apple-nya yang terus diburu orang, atau ungkapan-ungkapannya yang terasa begitu bijak, gaya berpakaiannya pun memiliki pengaruh kuat terhadap industri fashion.

Siapa yang tak tahu kalau Jobs adalah penggemar kaus turtleneck yang menutup lehernya? Pria yang lahir di San Francisco, Amerika Serikat, 24 Februari 1955 ini menggemari turtleneck St Croix, dan sering memadukannya dengan jins Levi's 501, serta sneakers New Balance 991, saat mempresentasikan peluncuran produk barunya kepada publik. Boleh dibilang, kombinasi tersebut merupakan seragam kerjanya.

Saat ia masih aktif bekerja, mungkin gayanya itu terkesan sangat sederhana untuk ukuran pria dengan kekayaan bersih 8,3 milyar dollar (2011) ini. Siapa sangka, penjualan turtleneck hitam itu melonjak setelah kematiannya pada Rabu, 5 Oktober lalu. Pemimpin industri teknologi ini ternyata juga mampu menginspirasi tren fashion, tepatnya: kembalinya kaus turtleneck.

Atasan yang terbuat dari bahan katun dan microfiber itu memang terlihat sederhana, namun harganya sebenarnya lumayan mahal, 190 dollar (sekitar Rp 1,7 juta). Toh, sumber dari St Croix menyatakan bahwa telah terjadi peningkatan penjualan kaus turtleneck hampir 100 persen sejak Rabu lalu.

Sangat tidak mengherankan bila penggila produk-produk Macs, iPod, iPad, dan iPhone, akan mengikuti gaya dandanan dengan kaus baggy warna gelap tersebut. Banyak yang dilakukan orang Amerika untuk menghormati pria jenius ini, dengan cara-cara yang sangat kreatif. Juru bicara St Croix sendiri mengatakan, perusahaannya berencana untuk mengenang Steve Jobs, namun saat ini mereka masih mempertimbangkan cara yang paling pantas.

"We sangat menghormati segala sesuatu yang dilakukannya (Jobs), dan kami senang karena ia setia dengan produk buatan Amerika," tutur sumber tersebut pada TMZ.

Satu pelajaran lagi yang bisa kita tiru dari bapak empat anak ini, cara sederhana yang bisa dilakukan siapa saja, yaitu selalu mencintai produk buatan negeri sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com