Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sosok

Belajar Marketing dari Seorang Steve Jobs

Kompas.com - 13/10/2011, 03:40 WIB

Oleh: Briano Kawenang
Kompasiana: brianok

Saya adalah mahasiswa marketing, dan Steve Jobs bisa dibilang sebagai the greatest marketing people in the world. Apa yang diajarkan di buku marketing dan beliau ajarkan cukup berbeda. Buku marketing mengajarkan saya untuk sebisa mungkin membuat banyak produk agar bisa mengeksploitasi market yang ada. Steve Jobs melakukan hal sebaliknya.

Ketika kembali ke Apple sekitar tahun 1997, dia memotong jajaran produk Apple. Alasannya cukup simpel. Terlalu banyak produk membuat konsumen bingung, dan ucapan tersebut terbukti membuat Apple sukses hingga sekarang. Kompetitor Apple memiliki banyak sekali jajaran produk di dalam portfolionya, di satu sisi bagus karena bisa meraih semua market, tapi bagi kebanyakan konsumen, hal itu malah membuat bingung.

Hal lain yang saya pelajari adalah bagaimana beliau memandang konsumen. Marketing mengajarkan saya untuk memberikan apa yang konsumen mau. Steve Jobs tidak menolak itu, melainkan menambah hal yang lebih penting. Selain memberikan apa yang konsumen mau, sebagai perusahaan, kita juga harus memberikan inovasi yang tidak pernah terpikirkan atau terbayangkan oleh konsumen itu sendiri.

Satu contoh, konsumen ingin sebuah ponsel pintar atau tablet yang powerfull, kebanyakan perusahaan akan berpikir untuk membawa komputer ke dimensi yang kecil. Pada kenyataannya, komputer akan sangat sulit dioperasikan dalam dimensi kecil. Steve Jobs pun mengubah dunia smartphone dan tablet dengan iOS. Ternyata konsumen menginginkan sesuatu yang powerfull, tetapi juga mudah digunakan, enak dipandang, dan intuitif.

Saya juga belajar menjadi seorang keynote speaker atau presenter yang baik dari seorang Steve Jobs. Saya tonton semua keynote yang dia bawakan. Dari semua itu, saya belajar bahwa untuk menjadi presenter yang baik, kita tidak boleh kaku. Itu hal terpenting. Beliau sangat luwes dan tenang ketika presentasi. Slideshow yang beliau bawakan sangat simpel tapi informatif dan menarik perhatian. Gaya suara, kecepatan berbicara, dan bahasa badan ketika beliau presentasi selalu saya contoh, begitu juga dengan gaya slideshow-nya. Tanpa belajar dari Steve Jobs, saya tidak mungkin bisa membawakan presentasi yang baik.

Steve Jobs sudah membuat Apple menjadi sebesar sekarang. Dari perspektif keuangan,  Apple sudah beberapa kali menjadi the most valuable company berdasarkan harga saham, melebihi Exxon mobil—seingat saya. Lebih dari itu, pemikiran Steve Jobs sudah menjadi budaya Apple yang saya pandang sebagai competitive advantage terbesar Apple.

Terima kasih Steve Jobs, anda sudah mengajarkan saya banyak hal.

Selengkapnya: http://kom.ps/6eg0

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com