Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluang Kawinkan Game dengan Dunia Periklanan

Kompas.com - 23/10/2011, 10:43 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Acara Indonesia Bermain yang diadakan selama dua hari di Sasana Budaya (Sabuga) Bandung, 22-23 Oktober 2011, tak hanya mempertemukan gamer dengan developer dalam pameran dan bermain bersama. Ada pula seminar dari para praktisi game di Indonesia yang berbagi tentang pengalaman mereka mengembangkan industri game.

Salah satu narasumber seminar adalah M. Arief Budiman, Managing Director PT PetakUmpet Creative Network dari Yogyakarta. Arif membahas tentang advergaming yakni peluang iklan memasuki industri game, dan sebaliknya, peluang game untuk masuk dalam industri periklanan. Peluang iklan masuk di industri game menurut Arief yakni apabila orang-orang dalam industri periklanan bisa memanfaatkan game sebagai sarana mempromosikan iklan.

"Iklan yang bagus adalah iklan yang tidak terlihat sebagai iklan. Game adalah salah satu cara agar orang tidak menyadari sedang menyimak sebuah iklan," jelas Arief di arena konferensi Indonesia Bermain, Sabuga Bandung, Sabtu (22/10/2011).

Sedangkan sebaliknya, peluang game untuk meyakinkan praktisi periklanan adalah para developer game harus bisa mengkombinasikan idealisme dengan komersialisme. "Jangan berpikiran kaku dengan hanya mempertahankan idealisme. Tidak ada pertarungan antara idealisme dengan komersialisme. Keduanya bisa dikombinasikan," tambah Arief.

Kombinasi idealisme dengan komersialisme menurut Arief bisa dikombinasikan jika developer bisa membuat game-nya memiliki unsur coolness. "Poinnya adalah, anda harus berpikir apakah orang akan terlihat keren kalau memainkan game Anda? Dengan merasa keren, mereka akan terus bermain dan di situlah peluang iklan masuk," ungkap Arief.

Arief mencontohkan produk Apple yang sesungguhnya bukan merupakan produk baru. Semua orang sudah menggunakan ponsel sebelum iPhone masuk. Namun, dengan inovasi desain dan teknologi yang memungkinkan pengguna ponsel terlihat keren menggunakan iPhone, ditambah dengan strategi marketing yang baik, akhirnya iPhone menjadi ponsel paling dicari di dunia. Hal ini juga bisa diterapkan dalam mengembangkan game.

"Tingkatan game ada tiga. Tingkatan pertama adalah game yang hanya menjadi produk komoditi, diciptakan hanya untuk memenuhi kebutuhan industri, lalu diproduksi massal. Tingkatan kedua adalah game yang memiliki fungsi, bisa sebagai wadah edukasi, atau bisa memiliki nilai budaya. Tingkatan ketiga adalah game yang memiliki nilai tak berwujud. Game-game seperti ini memiliki unsur why (mengapa) yang kuat sehingga membuat orang selalu mencari tahu," jelas Arief.

Yang jelas, menurut Arief, kreatifitas sangat penting dalam industri game. Kreatifitas adalah mampu melihat masalah menjadi peluang. Berpikir di luar boks berpikir orang lain akan mampu membuat game yang dihasilkan memiliki magnet sehingga mudah diterima masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com