Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laode: Presiden Harus Berdialog soal Papua

Kompas.com - 25/10/2011, 17:46 WIB
Ary Wibowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mempertimbangkan berbagai persoalan di Papua yang sudah semakin mengkhawatirkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diminta agar tidak ragu melaksanakan dialog dengan masyarakat Papua.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Laode Ida mengatakan, berbagai rekomendasi dari beberapa kalangan sudah banyak dilontarkan untuk meredam konflik di Papua. Namun, hingga saat ini tidak ada tindak lanjut dari pemerintah.

"Setiap kali kita bicara dialog tentang Papua, pemerintah khususnya Presiden terkesan ragu. Kenapa harus ragu? Ini kan bangsa sendiri, yang kondisi daerahnya sudah kritis sekarang. Jadi, ragu berdialog dengan bangsa sendiri artinya suatu kepemimpinan yang tidak boleh dipertahankan oleh seorang pemimpin," ujar Laode di Jakarta, Selasa (25/10/2011).

Laode mengemukakan, pemerintah dapat melaksanakan dialog tersebut secara bertingkat, dimulai dari lapisan bawah hingga nasional. Dengan melakukan hal tersebut, menurut Laode, akan diketahui siapa saja orang yang dapat terlibat dalam dialog untuk menyelesaikan berbagai persoalan di Papua.

"Memang untuk mengidentifikasi orang Papua, siapa yang harus terlibat (dialog), itu tidak boleh sembarangan. Jadi, secara bertahap, dialog itu dilakukan mulai dari tingkat akar rumput, tingkat regional, sampai tingkat nasional Papua. Nah, kesepakatan-kesepakatan dalam dialog itulah yang akan dibawa pada tingkat dialog di Jakarta," tuturnya.

Ia menambahkan, dialog ini penting dilakukan karena saat ini ada patronasi yang sangat kuat antara para elite dan masyarakat adat Papua. Hadirnya tokoh-tokoh muda dan cendekiawan yang kritis dan memiliki jaringan kuat pada tingkat nasional semakin memperkuat hal itu.

"Jadi, mereka semua berkepentingan di sana. Maka dari itu, sekarang dialog itu memang menjadi salah satu cara yang paling baik untuk menyelesaikan persoalan di Papua, dan mereka semua harus dilibatkan dalam proses dialog tersebut," kata Laode.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com