JAKARTA, KOMPAS.com - Pada penutupan perdagangan di TOCOM (Tokyo Commodity Exchange) harga karet berjangka ditutup melemah. Karet berjangka untuk bulan April melemah 3,4 persen menjadi 287,8 yen per kilogram.
Turunnya harga Karet terkait dengan adanya sentimen negatif yang datang dari imbas turunnya data manufaktur China dan AS. Kondisi ini memberikan sinyalemen negatif bagi permintaan komoditi bahan baku industri tersebut.
Di saat yang bersamaan, pergerakan minyak mentah sedikit demi sedikit telah mengalami penurunan dan kembali ke kisaran 91 dollar AS per barel. Sehingga mempengaruhi pergerakan harga karet.
Harga karet yang dihasilkan petani di Kecamatan Sungai Loban, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan juga mengalami penurunan. Harga jual getah Karet mengalami penurunan dari harga Rp 24.000 per kilogram turun menjadi Rp 18.000 per kilogram.
Harga karet turun akibat kemarau panjang yang berdampak terhadap rendahnya kualitas dan jumlah Karet yang dihasilkan petani. Di Kecamatan Sungai Loban sedikitnya petani Karet rata-rata memiliki kebun seluas dua hektare. Hasil kebun bisa dipanen dua kali sebulan dengan jumlah rata-rata 100 kg sekali panen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.