Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Seharusnya Adopsi Teknologi Input Data via Ponsel

Kompas.com - 03/11/2011, 21:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Suma Mobile Sytem merupakan teknologi yang memungkinkan perusahaan melakukan efisiensi waktu dan kertas dalam kegiatan operasional sehari-hari. Hanya dengan menggunakan ponsel Nokia low-end (seharga dibawah satu juta rupiah), aplikasi teknologi ini bisa membuat petugas lapangan mampu mengirimkan laporan kegiatan operasional langsung kepada perusahaan secara real time.

Sejumlah perusahaan swasta sudah mengaplikasikan teknologi ini. BUMN, seperti Perusahaan Listrik Negara (PLN) pun sudah mengadopsi teknologi ini. Seharusnya pemerintah juga mengadopsi, untuk mempermudah beragam kegiatan operasional yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak..

Hal ini disampaikan oleh Herman Tohari, Sales Manager PT. Suma Mobile Indonesia. Adopsi Suma Mobile System yang bisa digunakan oleh pemerintah, contohnya dalam perhelatan Pemilihan Umum. Komisi Pemilihan Umum (KPU) bisa menggunakan teknologi ini untuk mendata pemilih secara real time ketika pemilihan umum berlangsung. "Setiap kali ada pemilih yang selesai mencontreng, bisa langsung difoto, dan datanya bisa dikirim langsung ke database KPUD dan KPU Pusat. Ini lebih transparan dan lebih akurat datanya jika dibandingkan penghitungan manual," jelas Herman saat ditemui di Indonesia Supply Chain and Logistics Conference and Expo, Jakarta Convention Center, Kamis (3/10/2011).

Contoh lain adalah dalam hal pengaplikasian e-KTP. Penduduk bisa langsung foto di tempat dan mengirimkan data-datanya sehingga langsung tercatat di database kelurahan dan bisa dikirim ke e-mail ke lembaga terkait di kantor pusat di Jakarta. Data akan masuk satu persatu secara real time, sehingga tidak membutuhkan bandwith besar. "Selama ini data KTP menumpuk di kelurahan dan dikirim ke Jakarta kalau sudah menumpuk. Tentu saja ini boros bandwith. Lebih baik dikirim satu per satu," ungkap Herman.

Teknologi Suma Mobile System juga bisa digunakan untuk sensus penduduk. Petugas sensus di lapangan bisa memotret dan mendata penduduk dengan hanya menggunakan ponsel Nokia low-end, tanpa harus menggunakan kertas lagi. Data bisa terkirim satu persatu dan secara otomatis akan tersusun sebagai laporan tanpa harus melakukan input data secara manual. Hasil sensus akan lebih bisa dipertanggung jawabkan dengan sistem ini karena petugas memiliki bukti otentik.

Yang mungkin bisa jadi perhatian pemerintah adalah teknologi ini juga bisa digunakan oleh Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang sedang berada di luar negeri. Para TKI yang terdaftar wajib dilengkapi aplikasi teknologi ini pada ponsel mereka. Apabila terjadi kekerasan atau tindakan kriminal lainnya, TKI dapat segera memotret bukti kejahatan tersebut dan dikirimkan ke PJTKI, sehingga PJTKI selalu mendapat update tentang apa saja yang dialami TKI kita. "Dengan teknologi ini, permasalahan yang selama ini dihadapi TKI akan bisa segera diselesaikan oleh pemerintah karena ada bukti yang bisa langsung diproses," jelas Herman.

Herman mengaku, PT. Suma Mobile Indonesia telah melakukan pendekatan kepada pemerintah untuk mengadopsi teknologi Suma Mobile System yang mereka kembangkan. "Kami hanya menawarkan teknologi yang bisa menghemat waktu dan menghemat penggunaan kertas, keputusan kembali ke pemerintah. Kita tunggu saja," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com