JAKARTA, KOMPAS.com — Di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rektor Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan, Qadir Gassing, mengatakan, mabrurnya haji tidak diukur dari cara memperoleh bekal untuk naik haji. "Tidak juga dari tempat tinggal atau dari tingkat kepayahannya dalam melaksanakan haji," ujarnya.
Hal tersebut disampaikan Gassing saat memberikan khotbah Idul Adha di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu (6/11/2011) pagi tadi. Selain Presiden, shalat Idul Adha juga dihadiri Wakil Presiden Boediono dan Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman.
Menurut Gassing, haji adalah perjalanan rohani dari rumah-rumah yang selama ini mengungkung mereka menuju Rumah Tuhan. Maka, haji yang mabrur adalah haji yang berhasil mencampakkan sifat-sifat hewaniah dan menyerap rabbaniyah (ketuhanan).
"Jadi, zikir saja tidak cukup untuk mabrur. Diperlukan transformasi spiritual," tegas Gassing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.