Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkominfo Sesalkan Tuduhan Intervensi Asing Penataan Kanal 3G

Kompas.com - 07/11/2011, 13:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo), Tifatul Sembiring menyesalkan tuduhan yang menyatakan ada intervensi vendor asing dalam penataan frekuensi seluler generasi ke-3 (3G).

"Kebijakan pemerintah agar kanal Telkomsel bergeser dari posisi saat ini sama sekali bukan karena ada intervensi atau tekanan dari vendor asing," katanya di Jakarta, Minggu (6/11/2011).

Menurut Tifatul, penataan frekuensi 3G berupa penambahan satu kanal tambahan kepada operator dan kemudian dilanjutkan dengan penambahan kedua sebesar 5 MHz dimaksudkan untuk merapikan spektrum.

Sebelumnya Center for Indonesian Telecommunication Regulation Study (Citrus) menuduh terdapat tekanan pemain industri global (vendor, investor, dan operator asing) di balik perebutan spektrum 3G. Citrus menilai asing berusaha menguasai layanan broadband wireless di tanah air melalui operator-operator yang secara mayoritas dikuasai pihak asing. Ini harus disikapi hati-hati agar makin tidak "kebablasan".

Menanggapi hal itu, anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), Heru Sutadi mengatakan setiap orang dipersilakan berpendapat dan memberi masukan dengan cara-cara elegan.

"Tapi sebaiknya pelajari dulu aturan-aturan yang ada, lihat kronologis, baru menanggapi secara komprehensif," ujar Heru. Ia mengungkapkan sejak awal industri telekomunikasi dibangun, mengedepankan industri nasional, jadi amat sangat tidak benar ada intervensi asing.      "Isu-isu yang menyebutkan bahwa penataan frekuensi dipengaruhi asing hanya mencoba menarik perhatian dan seolah-olah memojokkan pemerintah/regulator bahwa keputusan yang akan diambil salah," tegas Heru.      Sebelumnya, BRTI memutuskan Telkomsel yang telah datang duluan di kanal 4 dan 5 diminta pindah ke kanal 5 dan 6 agar Tri bisa berada di kanal 1 dan 2, sedangkan Axis di 3 dan 4. Posisi sekarang adalah Tri berada di kanal 1, NTS (3), Telkomsel (4 dan 5), Indosat (7 dan 8), XL (9 dan 10). Sementara kanal nomor 2, 6, 11, dan 12 kosong.      Apabila Telkomsel tetap menolak bergeser dari kanal 4 ke kanal 6, maka Tri dan Axis terancam tidak dapat tambahan kanal 5 MHz.

Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo Gatot S Dewa Broto mengatakan keputusan BRTI sudah dibuat dan tinggal menunggu persetujuan Menkominfo.

"Apabila sudah dijadikan keputusn menteri, maka yang ada hanyalah melaksanakan atau melanggar, dan tidak ada negosiasi apa pun," kata Gatot.

Sementara itu Direktur Utama Telkomsel, Sarwoto Atmosutarno mengatakan, sebagai perusahaan milik negara, Telkomsel berhak minta tata ulang secara keseluruhan karena masa depan spektrum frekuensi mengarah kepada teknologi yang konvergen, yaitu LTE.      "Penataan ulang sangat penting karena setiap operator harus memiliki spektrum yang mencukupi agar terjadi konsolidasi dalam industri," ujar Sarwoto.

Telkomsel sesungguhnya enggan pindah kanal karena terlanjur investasi dalam jumlah besar dan jika pun dipindahkan akan berdampak pada penurunan kualitas layanan sehingga dibutuhkan investasi tambahan yang tidak kecil.

Pemerintah sendiri mengharapkan penataan kanal 3G bisa menghentikan kisruh yang selama ini terjadi. Di sisi lain, PT Smart Telecom juga meminta 2 kanal 3G untuk layanan selulernya.

Direktur Layanan Korporasi Smart Telecom, Ubaidilah Fatah mengatakan pihaknya berharap pemerintah memberikan 10 MHz di kanal 3G pita 1.900 MHz.

"Sebetulnya kalau dapat 10 MHz di kanal 3G, yaitu kanal no. 11 dan 12 sangat menarik, tapi tentunya tetap harus satu paket dengan penyelesaian masalah BHP (Biaya Hak Penggunaan) frekuensi saat ini," ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com