Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minim Aplikasi Lokal, Samsung Ajak Developer Bergerak

Kompas.com - 22/11/2011, 13:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Samsung Electronics mengajak pengembang aplikasi (developer) di Indonesia untuk membuat aplikasi dengan konten lokal di seluruh perangkat gadget-nya. Pasalnya, ponsel Samsung saat ini sedang mengalami pertumbuhan di Indonesia tetapi konten-konten yang ada di dalamnya masih didominasi dari luar Indonesia.

Head of Business Development HHP Business Samsung Electronics Indonesia, Alven Desnecmen mengungkapkan masih terbuka peluang bagi developer lokal untuk membuat aplikasi di Samsung App Store.

"Kami mengajak developer lokal untuk lebih membuat aplikasi sesuai kebutuhan masyarakat lokal. Saat ini, kami memiliki jajaran produk mulai dari feature phone, ponsel pintar hingga tablet baik dengan sistem operasi Bada atau Android," ungkap Alven selepas acara Samsung Beyond:New Opportunities di Jakarta, Selasa (22/11/2011).

Aplikasi lokal yang dimaksud adalah aplikasi yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Misalnya, banking, edukasi, manufaktur, aplikasi kesehatan, asuransi, dan lain-lain.

Sejak diluncurkan dua tahun lalu, Samsung App Store secara global telah memiliki sekitar 50.000 aplikasi. Sayangnya, jumlah pengembang Samsung Apps dari Indonesia baru ada sekitar 50 developer. "Peluangnya masih sangat besar," tambahnya.

Hingga saat ini, Samsung memiliki pangsa pasar kedua di Indonesia untuk produk ponsel pintar. Penjualan ponsel Samsung secara keseluruhan di Indonesia mencapai 5,675 juta unit di Januari 2011 dan meningkat menjadi 31,361 juta unit di September 2011.

Dari sisi pangsa pasar secara wilayah, Samsung mampu mengambil pasar 50,5 persen di Jakarta, 62,2 persen di Surabaya, 80,4 persen di Bandung dan 82,4 persen di Makassar.

"Pasar kami jelas dan cukup memimpin pasar di beberapa kota. Harapannya developer berminat untuk bermitra dengan Samsung," jelasnya.

Hingga saat ini, lebih dari 90 persen dari aplikasi di Samsung App Store merupakan aplikasi gratis. Tapi tidak memungkinkan jika aplikasi itu diminati masyarakat luas, maka aplikasi itu bisa berbayar.

Komitmennya, Samsung akan melakukan subsidi silang dengan developers. Biaya operasional akan ditanggung oleh Samsung dan ada bagi hasil saat dijual di Samsung App Store.

"Tapi nanti akan kami cari bentuk komitmennya yang pas antara developer dan kami," pungkasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com