Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Bakar Diri Terjadi Lagi di Tibet

Kompas.com - 02/12/2011, 14:40 WIB

BEIJING, KOMPAS.com — Seorang mantan biksu Buddha Tibet membakar dirinya di daerah Tibet. Dia adalah orang ke-12 di China, tahun ini, yang melakukan protes ekstrem itu. Demikian disampaikan sebuah kelompok advokasi luar negeri, Jumat (2/12/2011).

Menurut Kampanye Internasional untuk Tibet yang berpusat di Washington dalam satu pernyataannya, pria bernama Tenzin Phuntsog itu membakar dirinya di Prefektur Changdu, wilayah otonomi Tibet.

Kelompok itu menambahkan, Tenzin selamat dari insiden tersebut dan dibawa ke rumah sakit. Kasus dari insiden itu menurut mereka disiarkan di Tibet melalui jaringan internet, seperti mikroblog dan Facebook.

Sejak Maret lalu, 11 orang yang terdiri dari biarawan dan biarawati membakar diri untuk menyerukan pemulangan Dalai Lama, yang mengasingkan dirinya di India pada 1959 dan menuntut kemerdekaan Tibet. Setidaknya enam dari insiden-insiden itu menimbulkan korban jiwa.

Pada insiden terakhir, seorang pejabat Tibet mengaku tidak mengetahui kejadian itu. "Kami tidak mendapat informasi apa pun tentang kasus itu."

Polisi di Prefektur Changdu menolak memberi komentar, dengan mengatakan bahwa mereka tidak berwenang menjawab pertanyaan dari wartawan.

Mantan biksu itu berasal dari Biara Karma di Kota Chamdo. Informasi ini disampaikan Kampanye Internasional bagi Tibet, yang mengutip satu sumber dan menambahkan sumber-sumber lainnya yang mengemukakan kepada kelompok itu bahwa Biara Karma ditutup setelah adanya rumor ledakan bom di satu kantor pemerintah pada akhir Oktober.

Pernyataan kelompok itu tidak dapat diverifikasi secara independen karena wartawan asing tidak diizinkan mengunjungi Tibet tanpa izin.

Bagi Pemerintah China, protes-protes itu adalah hal kecil, tetapi mengganggu kebijakan regionalnya, yaitu melepaskan rakyat Tibet dari kemiskinan dan perbudakan. China memerintah wilayah, yang disebut sebagai "Wilayah Otonomi Tibet", sejak pasukan komunis menduduki wilayah itu pada 1950.

Kementerian Luar Negeri China menyebut mereka yang membakar diri itu "teroris" dan mengatakan bahwa Dalai Lama, yang dikecamnya sebagai pendukung separatisme, harus bertanggung jawab atas aksi bakar diri yang "tidak bermoral" itu.

Pada Maret 2008, unjuk rasa yang menentang kehadiran warga China meluas di Wilayah Otonomi Tibet dan daerah-daerah yang banyak dihuni warga Tibet menjelang Olimpiade Beijing. Unjuk rasa ini terkadang menimbulkan konfrontasi berdarah dengan tentara dan polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com