Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video Game

Di Balik Final Fantasy Berbahasa Indonesia

Kompas.com - 06/12/2011, 20:42 WIB

Inkonsisten

Menurut pengalaman Kompas yang menjajal permainan ini hampir satu jam, tidak ada kendala berarti dalam menikmati Final Fantasy cita rasa bahasa Indonesia. Hanya saja, sempat ditemukan beberapa catatan mengenai pengalihbahasaan menjadi bahasa Indonesia, yakni tidak seluruhnya ternyata dialihabahasakan.

Misalnya penggunaan istilah permainan yang tetap dalam bahasa Inggris, seperti nama senjata, nama mantra sihir, dan nama tempat. Di bagian awal permainan, Altermyth sempat "terpeleset" sewaktu menyebut "Kuil Kekacauan", padahal mereka tetap menggunakan nama "Chaos Shrine" sebagai nama tempatnya.

Manajer Altermyth Ratih Anggraini mengatakan, penggunaan bahasa Inggris untuk nama senjata, tempat, ataupun mantra sihir merupakan permintaan dari Square Enix. "Mereka menginginkan pengguna di Indonesia paham dan menikmati cerita yang disajikan gimnya, tetapi tanpa mengubah nama-nama yang sudah mereka ciptakan," ujarnya.

Penerjemahan ke dalam bahasa Indonesia pun bukan tanpa masalah. Pada beberapa titik ditemukan dialog yang terasa diterjemahkan secara harfiah tanpa melihat konteks. Hal itu mengakibatkan bisa ditemukan dialog yang berulang, seperti: "Saya dikenal sebagai pengajar yang mengajarkan tentang penggunaan sihir" sehingga kurang memikat bagi para penggunannya.

Namun, secara garis besar, Final Fantasy berbahasa Indonesia ini menjadi tonggak sejarah penting bagi industri gim di Indonesia. Pasar dengan penduduk 220 juta orang dan 185 juta pengguna ponsel ini mulai dilirik produser video gim asing sebagai pasar empuk. Bekerja sama dengan studio setempat, diharapkan ada transfer teknologi ataupun pengalaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com