Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengan Berbisnis, Anda Meningkatkan Perekonomian Negara

Kompas.com - 08/12/2011, 12:51 WIB

KOMPAS.com - Beragam motivasi bisa menjadi alasan seorang perempuan untuk berwirausaha. Upaya yang awalnya berangkat dari alasan ekonomi, dan akhirnya mungkin menjadi bentuk ekspresi diri, nyatanya mampu menjadi fondasi bagi perkembangan ekonomi di Indonesia. Mereka menjadi motor perkembangan bangsa karena dapat membuka lapangan pekerjaan, menyediakan barang dan jasa, serta berkontribusi dalam upaya pemerintah untuk memberantas kemiskinan.

Meski sering dipandang sebelah mata, ternyata para perempuan pengusaha punya peran penting dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. "Partisipasi dalam pertumbuhan ekonomi sangatlah penting, tidak hanya untuk menurunkan tingkat kemiskinan di kalangan perempuan, tetapi juga sebagai langkah penting menuju peningkatan pendapatan rumah tangga dan mendorong pembangunan ekonomi negara secara keseluruhan," ungkap Nenny Soemawinata, Managing Director Putera Sampoerna Foundation, saat bincang-bincang "Tantangan dan Peluang Wirausaha Wanita Menuju Kesuksesan" di Pisa Cafe, Jakarta Selatan, Selasa (6/12/2011) lalu.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2009, terdapat 3,9 juta perempuan angkatan kerja yang menjadi pengangguran, dan 30 juta perempuan yang hanya bekerja mengurus rumah tangga dan tidak mandiri secara ekonomi. Sekalipun bekerja, 72 persen perempuan Indonesia bekerja di sektor pertanian, 28 persen bekerja di sektor non-pertanian, dan 19,63 persen bekerja di sektor informal.

Kondisi ini mengindikasikan bahwa perempuan hanya memiliki kesempatan yang sempit untuk memutuskan proses pewarisan kemiskinan karena tidak memiliki kemampuan untuk mendapatkan pekerjaan dengan upah yang lebih baik untuk dirinya sendiri dan keluarganya.

"Para perempuan jarang mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan berbagai pelatihan dan kesempatan untuk maju. Maka sangat diperlukan berbagai upaya dan motivasi untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan untuk memperjuangkan kesetaraan gender, dengan pelatihan dan pemberdayaan ekonomi, demi menciptakan kemandirian perempuan," tukas Nenny.

Berbagai pelatihan dan keinginan untuk meningkatkan ekonomi diri sendiri serta keluarga dalam diri perempuan kini sudah mulai berkembang. "Kondisi krisis ekonomi dan maraknya PHK secara tak langsung membuat kaum perempuan ini termotivasi dan mengembangkan jiwa wirausahanya," tukas Pinky Saptandari, Staf Ahli Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak kepada Kompas Female, saat acara Katumbiri Expo 2011 di Jakarta Convention Center, Jakarta Selatan, Rabu (7/12/2011) lalu.

Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM dari total kegiatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia, 60 persen UKM saat ini dikelola oleh pengusaha perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan sudah mulai maju dan berkembang. "Jika saja 2 persen dari warga negara sudah menjadi pengusaha, maka secara tidak langsung akan berpengaruh pada perekonomian negara dan bangsa pun bisa menjadi sejahtera," tukas Santi Mia Sipan, President Director PT Jaty Arthamas.

Pinky menambahkan, sampai saat ini pertumbuhan perempuan wirausaha sudah semakin meningkat tiap tahunnya. Diharapkan, jumlah perempuan wirausaha terus meningkat dari tahun ke tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal MPL S13 Pekan Ini, Evos Glory Vs Onic Esports

Jadwal MPL S13 Pekan Ini, Evos Glory Vs Onic Esports

Game
Huawei Pura 70 Ultra Meluncur, Lensa Kamera Bisa Keluar-Masuk

Huawei Pura 70 Ultra Meluncur, Lensa Kamera Bisa Keluar-Masuk

Gadget
Huawei Pura 70, 70 Pro, dan 70 Pro Plus Meluncur, Debut Smartphone Pura Series

Huawei Pura 70, 70 Pro, dan 70 Pro Plus Meluncur, Debut Smartphone Pura Series

Gadget
Penampakan HP Non-Nokia Pertama dari HMD Global, Ada Dua Versi

Penampakan HP Non-Nokia Pertama dari HMD Global, Ada Dua Versi

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Hardware
Penerbit 'GTA 6' PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Penerbit "GTA 6" PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Game
TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com