Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikut "Camp" Dulu Sebelum Tanding di "War"

Kompas.com - 12/12/2011, 19:36 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Agate Studio kembali bekerja sama dengan Nokia Indonesia untuk mengadakan Agate Mobile Game Developer War, sebuah kompetisi game mobile yang unik.

Uniknya, pemenang dari kompetisi ini adalah peserta dengan game paling banyak diunduh pada minggu pertama setelah rilis di Nokia Store.

Bedanya dengan pelaksanaan kompetisi developer lainnya, Agate Studio menggelar Mobile Game Developer Camp untuk memberi "bekal" bagi para developer game sebelum mengikuti Developer War. Ini adalah tahun kedua kompetisi dan pelatihannya diadakan.

Developer War dan Developer Camp adalah dua acara yang berbeda, tetapi akhirnya berhubungan. Developer Camp kali kedua ini diadakan mulai tanggal 26 November hingga 17 Desember 2011, setiap Sabtu dan Minggu di DigiGames, Jln. Prof. Dr. Suria Sumantri, Bandung.

Dengan total delapan sesi, setiap sesi akan diisi dengan sharing dari Agate Studio dan sesi mandiri di mana setiap tim akan mengerjakan game yang ingin mereka buat.

Sebuah tim akan terdiri dari seorang programmer dan seorang artist (desainer), peserta yang akan mendaftar untuk mengikuti Agate Developer Camp dapat memilih salah satu dari dua role tersebut.

"Total pendaftar ada 80 orang, padahal kami hanya mencari 30 orang. Kebanyakan pendaftar berasal dari programmer, yakni berjumlah 60 orang, padahal kuota hanya 15 programer yang akan dipasangkan dengan 15 artist," ujar Aditia Dwiperdana, Agate Academy Guild Master, saat ditemui Kompas Tekno di DigiGames, Suria Sumantri, Bandung, Sabtu (11/12/2011).

Untuk Developer Camp, Agate memilih 30 orang yang terbagi dalam 15 tim yang berpasangan, yakni programer dan artist. Agate membuat seleksi internal untuk memilih 30 dari 80 pendaftar.

Minggu pertama Developer Camp membahas tentang dasar-dasar pembuatan game mobile. Minggu kedua, semua tim harus melakukan presentasi mengenai ide-ide mereka, konsep game yang akan dibuat.

Minggu ketiga, pengerjaan pembuatan game dimulai dan semua tim harus sudah bisa membuat prototipe yang bisa dilihat dari software bernama Wireless Toolkit yang berfungsi sebagai handset emulator (pengganti perangkat).

"Kalau setiap kali membuat dan mengedit prototipe harus install dan uninstall pasti lama. Dengan software ini, kita bisa langsung melihat tampilan game seolah-olah sudah tertanam di ponsel," jelas Aditia.

Minggu keempat adalah pendaftaran ke Nokia Ovi Store yang akan dibantu oleh Agate Studio sehingga bisa terpasang dengan baik di Ovi Store.

Pendaftaran untuk ikut kompetisi game ini dapat dilakukan di http://bit.ly/daftardeveloperwar dan game yang paling banyak diunduh yang akan menang setelah dipublikasikan secara resmi oleh Nokia. Tak hanya peserta Developer Camp yang dapat mengikuti kompetisi ini, bagi yang punya game berbasis Java pun bisa mengirim game buatannya untuk bersaing dengan peserta Camp.

Total hadiah untuk kompetisi game ini adalah Rp. 60 juta. Juara pertama akan mendapatkan uang tunai Rp 30 juta, juara 2 akan mendapatkan Rp 20 juta, dan juara 3 akan mendapatkan Rp 10 juta.

"Untuk yang tidak mendapat kesempatan mengikuti Developer Camp masih bisa mendaftarkan sendiri game-nya untuk mengikuti Kompetisi Agate Mobile Game Developer War. Bedanya hanya mereka tidak mendapat pembekalan dari Agate Studio," tutup Aditia.

Bagi ingin ikut kompetisi tapi merasa perlu "pembekalan' atau sekadar ingin mengikuti pelatihan dapat "belajar" dari Camp Online yang disediakan Kompas Tekno bekerja sama dengan Agate Studio di http://tekno.kompas.com/lipsus/1491/Membuat.Game.Mobile.Berbasis.Java.

Dari modul online ini, Anda bisa mendapatkan materi-materi yang disajikan Agate Studio di Game Developer Camp 2 dan diharapkan dapat ikut bersaing dengan peserta lain yang mengikuti langsung Developer Camp di Bandung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com