Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Toko Online "Mengikat" Pembeli

Kompas.com - 26/12/2011, 08:07 WIB

KOMPAS.com - Blibli.com boleh dibilang agak terlambat memasuki pasar e-commerce di Indonesia. Oleh karena itu, mereka mencoba cara kreatif untuk menarik dan "mengikat" pembeli.

Ivan W. Hudyana, Head of Marketing Blibli.com, menceritakannya pada seminar Sparx Up "Gamification and Convergence" di International Design School, Jakarta, Jumat (23/12/2011).

Ivan mencontohkan, saat menjual kamera, mereka membuat sebuah kompetisi foto. Bagi yang fotonya paling banyak disukai di jejaring sosial, berhak mendapatkan diskon terbesar.

Harapannya, sang pemenang memang betul-betul menyukai fotografi. Setidaknya, ia yang mendapatkan diskon memang ingin memiliki kamera.

"Kami tidak ingin orang belanja hanya karena tergiur diskon. Kami ingin orang belanja karena mereka memang butuh dan benda tersebut memang digunakan setelah dibeli," ujar Ivan.

Contoh lainnya, saat menjual Samsung Galaxy Y mereka mengadakan game di page Facebook. Ini sesuai dengan target pasar Galaxy Y dari kalangan anak muda, mahasiswa dan SMA.

Di Facebook, calon pembeli bisa langsung melihat berbagai fitur Galaxy Y. Kemudian mereka harus membuat tulisan betapa inginnya terhadap ponsel itu. Tulisan yang paling menarik akan mendapatkan kesempatan diskon paling besar.

Strategi seperti di atas diklaim mampu menghindari/meminimalisir transaksi dengan calo atau pedagang yang mencari diskon hanya untuk dijual kembali.

Diskon Sekali Waktu

Selain itu, kadang Blibli memberi diskon 50 persen tetapi hanya selama beberapa jam. Jika jam promo lewat, maka harga produk akan kembali ke harga normal.

Untuk diskon sekali waktu seperti itu, pengumumannnya diadakan di stasiun radio dan media cetak. "Buat kami tidak rugi, karena kami menyasar target pembeli kami. Kami sudah memperhitungkan harga yang harus kami keluarkan, bahkan kami tidak beriklan di televisi," jelas Ivan.

Prinsipnya, kata Ivan, selain edukasi tentang belanja pihaknya juga ingin menjaga hubungan baik. "Ketika produk tidak ada, kami akan memasukkannya ke request list sehingga ketika barang ada, kami langsung menghubungi orang yang membutuhkan," tambah Ivan.

Ivan berharap, pembeli tidak akan pernah merasa rugi berbelanja di tempatnya. "Jangan sampai pembeli kami seperti pembeli diskon night sale. Semua yang diskon dibeli, tapi sampai rumah, semuanya tidak terpakai," tutupnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com