Akuisisi LiveOffice, Symantec Makin Serius Jual "Cloud"

KOMPAS.com — Symantec telah mengakuisisi LiveOffice, penyedia pengarsipan data dan penyimpanan berbasis komputasi awan. Nilai akuisisi ini 115 juta dollar AS.

Symantec mengatakan, akuisisi ini akan menambah produk pengelolaan informasi yang telah ditawarkannya selama ini. Pelanggan Symantec kini bisa memilih untuk menyimpan data di lokasi masing-masing, atau di pusat data Symantec, atau bahkan campuran keduanya.

Di Indonesia, Symantec lebih kondang sebagai perusahaan antivirus lewat produk Norton-nya. Padahal, sekitar dua pertiga bisnisnya berasal dari sektor enterprise.

Akuisisi LiveOffice ini menguatkan jajaran produk korporasi Symantec, terutama kini Symantec tampak makin agresif di ranah "cloud".

Cloud mulai merambah bisnis komputasi awan pada 2011 lewat Enterprise Vault dan Instant Messaging Security Cloud.

LiveOffice, yang berkantor pusat di Torrance, California, menawarkan berbagai jasa penyimpanan dan layanan e-mail, pesan instan, media sosial, file sharing, dan aplikasi lainnya.

Perusahaan yang didirikan tahun 2008 ini sudah menyediakan layanan untuk 20.000 perusahaan di 50 negara.

LiveOffice memberikan penyimpanan tak terbatas kepada pelanggan, dengan sistem berlangganan tetap setiap bulan. Ia pun bisa tersambung ke layanan yang umum digunakan, seperti Microsoft Office 365, Google Apps, Salesforce.com, dan Dropbox.

Sebelumnya, LiveOffice telah terintegrasi dengan platform eDiscovery dari Clearwell, sebuah solusi koordinasi pengumpulan informasi, yang telah diakuisisi Symantec pada 2011.

Setelah mengakuisisi LiveOffice, Symantec berencana memperkuat integrasi platform Enterprise Vault dengan Clearwell eDiscovery.