Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Undang-undang

Diprotes, Pengesahan RUU SOPA Kehilangan Suara di Senat

Kompas.com - 21/01/2012, 20:10 WIB

KOMPAS.com - Pemimpin Senat AS dari Partai Demokrat, Harry Reid, menyatakan akan menunda pemungutan suara untuk mengesahkan RUU SOPA (Stop Online Piracy Act). Rencananya, pemungutan suara akan digelar di Senat AS, Selasa (24/1/2012).

Menyusul protes yang dilakukan perusahaan-perusahaan teknologi, rencana pemungutan suara ini ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan. Lamar Smith, pemimpin partai Republik dari Komisi Yudisial di DPR juga mengatakan, pengesahan RUU SOPA dan PIPA akan ditunda hingga ada kesepakatan baru mengenai isi RUU tersebut.

"Saya telah mendengar dari para kritikus dan saya prihatin terhadap RUU ini. Kita perlu meninjau kembali dan melakukan pendekatan untuk menemukan cara terbaik mengatasi masalah pembajakan," ujar Smith seperti dikutip Reuters.

Sebelumnya, RUU SOPA dan PIPA memang menuai protes dari perusahaan-perusahaan teknologi di AS. Sebagai bentuk protes, Rabu (18/1/2012) lalu, mereka melakukan aksi SOPA Blackout Day, yaitu aksi yang dilakukan situs-situs terkemuka untuk menutup layanannya selama 24 jam. Aksi ini melibatkan nama-nama besar seperti Facebook, Twitter, Wikipedia, dan Google.

Dalam aksi itu, sejumlah nama yang mensponsori terbentuknya RUU ini menyatakan mundur, termasuk anggota senat Roy Blunt, Chuck Grassley, Orrin Hatch, John Boozman, dan Marco Rubio. Mereka menarik dukungan terhadap RUU SOPA dan PIPA.

Pro dan kontra

Penundaan pengesahaan RUU SOPA dan PIPA otomatis menuai kritik dari kubu dunia hiburan, termasuk pebisnis film Hollywood dan anggota senat yang masih mendukung RUU ini. Chriss Dodd, Chief Executive dari Motion Picture Association of America dan mantan senator dari Partai Demokrat mengatakan, mengulur undang-undang merupakan pemicu tindakan kriminal.

"Sebagai konsekuensi dari kegagalan senat untuk menindak pembajakan, internet akan terus menjadi tempat yang aman bagi pencuri asing," ujar Dodd.

Sementara itu, juru bicara Facebook justru mendukung penundaan ini.

"Kami menghargai Senat yang telah mendengarkan keprihatinan masyarakat, dan kami siap memberi solusi terhadap pembajakan dan pelanggaran hak cipta tanpa menghilangkan kebebasan ekspresi dan tanpa mengancam pertumbuhan ekonomi dan inovasi di internet," ujar juru bicara Facebook.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com