Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penutupan Megaupload Dinilai Tak Akan Kurangi Pembajakan

Kompas.com - 24/01/2012, 15:08 WIB

KOMPAS.com - Megaupload ditutup paksa oleh Departemen Kehakiman dan penegak hukum Amerika Serikat dengan tudingan "mega konspirasi" pelanggaran Hak atas Kekayaan Intelektual. Meski demikian, sejumlah analis menilai, penutupan ini tidak akan mengurangi maraknya pembajakan online.

Salah satunya, karena pengguna situs penyimpanan digital semacam itu masih sedikit di AS. Berdasarkan data dari NPD Market Research, hanya 3 persen dari pengguna internet di AS yang menggunakannya.

Pengguna jaringan "peer to peer" malah lebih banyak, yakni sekitar 9 persen. Analis memperkirakan jumlah ini akan meningkat seiring ditutupnya Megaupload.

Layanan penyimpanan online seperti Megaupload menempatkan file pada server penyimpanan tertentu dari penyedia layanan. Sedangkan peer to peer merupakan saling berbagi antar pengguna langsung.

Menurut analis NPD, Russ Crupnick, pengguna layanan peer to peer seperti BitTorrent akan meningkat. "Saya pikir jumlah mereka yang berbagi file belum tentu meningkat, tapi volume unduhan lewat torrent mungkin naik," katanya pada Reuters.

Pihak Recording Industry Association of America (RIAA) dan the Motion Picture Association of America (MPAA) nampak ragu dengan analisis itu.

Menurut mereka, pengguna masih lebih mudah memakai layanan ala Megaupload daripada peer to peer ala BitTorrent.

Di sisi lain, diberangusnya Megaupload seakan menutup pintu kemungkinan jalur distribusi karya cipta kreatif tanpa campur tangan "Hollywood".

Layanan seperti Megaupload dan lainnya dianggap bisa jadi jalur distribusi film, musik atau software langsung dari artis atau pembuatnya ke konsumen.

"Hal ini sebenarnya bisa jadi cara bagi artis untuk keluar dari perjanjian ala label rekaman yang bisa sangat membatasi. Layanan seperti ini busa jadi cara penting untuk mendapatkan uang dan mengeluarkan karya mereka," ujar Jennifer Granick, seorang pengacara isu internet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com