Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi China Tembaki Demonstran Tibet

Kompas.com - 24/01/2012, 15:22 WIB

BEIJING, KOMPAS.com — Polisi menembaki warga Tibet yang memprotes penekanan agama di China, Senin (23/1/2012). Satu oranng tewas dan lebih dari 30 orang lainnya cedera dalam peristiwa itu, kata para biarawan lokal dan kelompok-kelompok hak asasi manusia.

Kantor berita Xinhua, yang mengutip satu pernyataan pemerintah lokal, mengonfirmasikan, seorang pemrotes tewas di daerah Luhuo (Dragko atau Naga di Tibet), Provinsi Sichuan, dalam satu bentrokan dengan polisi, tetapi tidak menyebutkan tentang penembakan.

Unjuk rasa pada hari pertama Tahun Baru China terjadi pada saat tegang di daerah-daerah Tibet yang dikuasai China, di mana 16 orang membakar diri dalam kurang dari setahun, empat orang di antaranya dalam bulan ini.

Menurut tiga biarawan di Biara Drakgo, salah satu biara terbesar di wilayah itu, ribuan orang bergerak ke kantor polisi lokal, Senin pagi, menuntut kebebasan menjalankan agama dan memprotes korupsi di pemerintah lokal.

"Sekitar pukul 14.00 waktu setempat, polisi menembaki massa dari jendela-jendela. Seorang tewas dan 32 lainnya cedera dan massa bubar sekitar tiga jam kemudian," kata para biarawan, yang tidak disebut namanya kepada AFP.

Mereka saling menelepon menggunakan bahasa Mandarin untuk menceritakan peristiwa itu. Kelompok-kelompok hak asasi manusia melakukan kontak-kontak di daerah itu dan Pemerintah Tibet di pengasingan juga mengonfirmsikan insiden itu.

Radio Free Asia (RFA), yang mengutip sumber-sumber Tibet di wilayah itu dan di pengasingan, termasuk Pemerintah Tibet, mengatakan, jumlah korban mungkin mencapai enam orang. RFA mengutip majalah berita Tibet Express yang berpusat di Dharamsala, India, yang mengonfirmasikan "setidaknya enam orang" tewas.

Xinhua memiliki satu versi berbeda mengenai insiden itu dengan mengatakan puluhan orang berkumpul dekat satu terminal bus di Luhuo setelah seorang memasang poster-poster yang menyatakan seorang biarawan akan membakar dirinya di sana.

"Protes itu berubah menjadi kerusuhan sekitar pukul 14.00 saat massa mulai menyerang kantor polisi dengan menggunakan kayu dan batu," tulis kantor berita China itu.

"Seorang pemrotes tewas dalam bentrokan berikutnya dengan polisi, yang juga mencederai lima personel polisi," tambahnya.

Polisi dan komite Partai Komunis lokal di Luhuo mengatakan mereka tidak tahu tentang insiden itu ketika dihubungi AFP.

Tibet Bebas yang bermarkas di Inggris dan Kampanye Internasional untuk Tibet (ICT) yang berpusat di Amerika Serikat mengatakan, para warga Tibet dari daerah-daerah terdekat berkumpul dekat Biara Dragko, Senin, untuk ikut berunjuk rasa.

Selain pengekangan agama, banyak warga Tibet di China mengeluhkan bahwa kebudayaan mereka diabaikan oleh arus masuk etnis Han yang mayoritas di daerah tempat mereka tinggal. Beijing membantah bahwa pihaknya menggunakan cara-cara menekan terhadap warga Tibet dan menegaskan mereka dapat dengan leluasa menjalankan ajaran agama mereka.

Stephanie Brigden,  Ketua Tibet Bebas, menyerukan kepada masyarakat internasional agar mengecam insiden itu. "Ini adalah terbesar dalam penembakan terhadap warga Tibet sejak tahun 2008 dan unjuk rasa-unjuk rasa itu memperdalam krisis di Tibet," katanya.

Lhssa, ibu kota daerah otonomi Tibet yang tetangga Sichuan, dilanda kerusuhan menentang kekuasaan China pada Maret 2008 dan aksi itu kemudian meluas ke daerah-daerah yang berpenduduk Tibet. Sejak itu, pihak berwenang meningkatkan keamanan di daerah-daerah ini dan situasi tetap tegang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Game 'GTA 6' Dipastikan Meluncur September-November 2025

Game "GTA 6" Dipastikan Meluncur September-November 2025

Game
Instagram Vs Instagram Lite, Apa Saja Perbedaannya?

Instagram Vs Instagram Lite, Apa Saja Perbedaannya?

Software
Menjajal Langsung Huawei MatePad 11.5'S PaperMatte Edition, Tablet yang Tipis dan Ringkas

Menjajal Langsung Huawei MatePad 11.5"S PaperMatte Edition, Tablet yang Tipis dan Ringkas

Gadget
Game PlayStation 'Ghost of Tsushima Director's Cut' Kini Hadir di PC

Game PlayStation "Ghost of Tsushima Director's Cut" Kini Hadir di PC

Game
iPhone dan iPad Bakal Bisa Dikendalikan dengan Pandangan Mata

iPhone dan iPad Bakal Bisa Dikendalikan dengan Pandangan Mata

Gadget
Daftar Harga Gift TikTok Terbaru 2024 dari Termurah hingga Termahal

Daftar Harga Gift TikTok Terbaru 2024 dari Termurah hingga Termahal

e-Business
Membandingkan Harga Internet Starlink dengan ISP Lokal IndiHome, Biznet, dan First Media

Membandingkan Harga Internet Starlink dengan ISP Lokal IndiHome, Biznet, dan First Media

Internet
Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Gadget
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

e-Business
Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Gadget
Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Gadget
5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

e-Business
Epic Games Gratiskan 'Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition', Cuma Seminggu

Epic Games Gratiskan "Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition", Cuma Seminggu

Game
Motorola Rilis Moto X50 Ultra, 'Kembaran' Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Motorola Rilis Moto X50 Ultra, "Kembaran" Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Gadget
Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com