KOMPAS.com - Kecanduan internet mempunyai gejala serupa dengan kecanduan obat-obatan. Hal itu secara khusus telah diteliti di negara-negara di Asia seperti China dan Korea Selatan.
Seperti diwartakan laman Medindia, Internet tak diragukan lagi menjadi sebuah bagian penting dari hidup kita. Dengan informasi yang tersedia langsung, internet membantu kita bisa tetap mengimbangi dunia yang bergerak cepat ini.
Situs jejaring sosial telah menambahkan dimensi kepada hidup dan orang tiba-tiba mudah menemukan banyak teman.
Dengan internet sebagai teman terdekat setiap saat, hal itu kecanduan internet adalah hal yang bukan mustahil.
Beberapa ahli kejiwaan menyebut keadaan itu sebagai Internet Addiction Disorder or Problematic Internet Use (Gangguan kecanduan internet atau penggunaan internet yang problematik).
Para ahli membandingkan kecanduan internet dengan substansi lain seperti tembakau,alkohol dan obat-obatan.
Mereka juga menyarankan bahwa hal itu harus disertakan dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition, (DSM-V) sebagai gangguan kejiwaan.
Apa itu gangguan kecanduan internet? Kondisi itu pertama kali ditemukan oleh seorang ahli jiwa bernama Ivan Goldberg. Seseorang yang menderita kondisi ini akan menunjukkan gejala ini :
Gejala ini sama seperti gejala yang ada pada kecanduan obat.
Kecanduan internet ada tiga jenis :