KOMPAS.com - Berita tentang pekerja pabrik iPad di China yang mengalami perlakukan tidak layak, dipublikasikan oleh New York Times. Tulisan ini kembali memicu perbincangan di publik AS mengenai kondisi pekerja pabrik yang memprihatinkan. Di sisi lain, gadget iPad, iPhone dan lainnya begitu diminati.
Saat ditemui di acara MacWorld atau iWorld Show di San Francisco, ada sejumlah konsumen yang menganggap berita tersebut wajar saja. "Banyak perusahaan yang membuat barang-barang mereka di tempat lain untuk menghemat pengeluaran," ujar Steve Hathaway, pengunjung dari Hercules, California.
Hathaway ditanyakan apakah ia mau membayar lebih jika produksi gadget Apple dilakukan di fasilitas yang lebih layak. Ia berpendapat, harga Apple sudah cukup premium, artinya perusahaan itu yang harus bertanggungjawab.
Victor Cajiao, pengelola Typicalmacuser.com berpendapat bahwa lama-kelamaan cara berpikir konsumen Apple akan berubah. Apple bukanlah satu-satunya perusahaan yang berbenturan dengan tantangan kondisi pekerja. "Kasus ini bisa membuka mata orang tentang apa yang ada di balik sebuah produk teknologi," jelasnya.
Banyak Petisi Bermunculan
Dari website petisi, Change.org, sudah ditemukan setidaknya 10 petisi terkait hubungan antara Apple dengan pekerjanya di pabrik pembuatan Apple. Satu petisi sudah dimulai sejak awal tahun lalu, meminta Apple mengakhiri "perbudakan" di pabriknya. Lebih dari 500 orang menandatangi petisi ini.
Petisi kedua, dimulai pada pertengahan 2011, yang berisi kata-kata : "Dear Apple, No factory workers should die making our iPad" (tidak boleh ada pekerja pabrikyang harus mati dibalik pembuatan iPad kami). Petisi ini ditandatangani oleh 190 orang.
Kemudian sebuah petisi lainnya yang meminta pengguna berhenti menggunakan produk Apple yang diproduksi di China telah ditandatangi 1000 orang. Petisi lainnya muncul minggu ini, meminta Apple untuk melindungi pekerja di Cina.
Pembuat petisi tersebut, Mark Shields, merupakan konsultan komunikasi yang mendengarkan cerita tentang kondisi pekerja di pabrik pemasok Apple dari sebuah acara Radio "This American Life".
Ironisnya, tutur Shields, ia mendengarkan siaran radio tersebut saat menggunakan laptop Apple dengan router Wi-Fi Apple AirPort. "Saya berharap mereka dapat berbuat lebih baik, saya yakin mereka dapat berbuat lebih baik," ujarnya. Petisi shields telah ditandatangani oleh 23 orang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.