Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SMKN 1 BANTUL

LCD Proyektor untuk Semua

Kompas.com - 30/01/2012, 03:14 WIB

Luki Aulia

Tidak sampai dua bulan, 240 liquid crystal display proyektor hasil rakitan siswa bernama Focus Esemka dibagikan dalam bentuk bantuan ke 59 SMKN di tiga kabupaten yang ada di DI Yogyakarta, yakni Bantul, Gunung Kidul, dan Kulon Progo.

Sebanyak 128 siswa kelas XI dan XII program keahlian Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) mendapat kesempatan belajar merakit komponen 1-2 liquid crystal display (LCD) proyektor didampingi guru yang rata-rata berlatar belakang pendidikan teknik informatika. Saat ini, hanya dalam waktu 45 menit, setiap siswa mampu merakit satu unit LCD proyektor. Tanggung jawab siswa tidak hanya merakit, tapi juga memastikan hasil rakitannya berfungsi baik. Siswa juga harus bisa menjelaskan proses perakitan, penggunaan, dan perawatan LCD proyektor.

LCD proyektor merupakan perangkat yang dapat menampilkan gambar dalam ukuran besar dan biasanya digunakan sebagai alat bantu dalam presentasi. Spesifikasi LCD proyektor yang dirakit para siswa antara lain daya tahan 4.000 jam dan memiliki kekuatan resolusi hingga 1.000 lumen.

LCD proyektor telah dibagikan ke SMKN dengan rincian, Bantul (22 sekolah), Gunung Kidul (29 sekolah), dan Kulon Progo (8 sekolah). Masing-masing sekolah mendapat 3 sampai 6 unit LCD proyektor.

”Sebelum dibagikan, satu per satu dicoba dan dicek relasi industri kami, PT Focus Toolsindo,” kata Kepala Sekolah SMKN 1 Bantul Endang Suryaningsih.

Sebelum proses perakitan 240 unit LCD proyektor bantuan pemerintah hasil kerja sama dengan PT Focus Toolsindo dimulai pada Januari 2011, 20 orang perwakilan siswa dan guru mendapat pelatihan perakitan dari perusahaan. Ke-20 orang itu kemudian membagikan ilmunya ke siswa lain dan guru TKJ.

Menurut seorang guru TKJ, Riki Andesco, awalnya siswa sempat kesulitan merakit komponen berukuran kecil, seperti tombol lampu. Namun, selebihnya relatif mudah. Apalagi, selama proses pengerjaan, siswa diperbolehkan saling bantu. ”Pengerjaannya bisa cepat karena tinggal pasang di slot-slotnya. Apalagi, ini proyektor yang masih standar,” ujarnya.

Jika ada keluhan atau kebutuhan servis dari pengguna, para siswa bisa membantu memperbaiki. Bahkan, sekolah bisa menyediakan suku cadangnya karena sudah ada kerja sama dengan relasi industri. Tinggal pesan, dua atau tiga hari kemudian suku cadang tersedia.

Kerja sama dengan relasi industri ini membuka peluang sekolah berstatus rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) untuk menerima pesanan tidak hanya dari sekolah atau instansi pemerintah, tetapi juga dari masyarakat umum.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com