Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Bertanya, Onno Purbo Menjawab

Kompas.com - 01/02/2012, 07:43 WIB

Sekedar info saja, pembebasan frekuensi ini membutuhkan perjuangan belasan tahun di Indonesia kita harus berterima kasih pada para pejuang yang elah membebaskan frekuensi tersebut.

Silahkan di baca di Sejarah Internet Indonesia.

Frekuensi 5.3 GHz tidak bebas. Anda harus menggunakan ijin untuk menggunakan frekuensi tersebut. Kalau mengikuti bandwidth dan jarak yang anda gunakan maka kemungkinan besar biaya izin sekitar Rp 20-30 juta per tahun per  link.

Dari twit Anda, tampak sekali Anda sangat sibuk memberikan pelatihan. Bagaimana cara Anda membagi waktu di antara banyak kesibukan tersebut dan tetap menjawab pertanyaan-pertanyaan follower Anda?  Sejauh mana optimisme Anda dalam pengembangan Linux di Indonesia ? Mengapa Anda akhirnya memutuskan tidak lagi menjadi dosen ITB ? (Senja Yustitia,  Semarang)

 
Kebetulan kesibukan saya memang cuma menjawab pertanyaan dan memberikan demo/seminar kok he..he.. Saya tidak menjadi konsultan, tidak menjadi proyektan dan sebagainya... he.he

Terus terang banyak perusahaan nasional yang sekarang melakukan migrasi ke Linux lo. Maklum, enggak kuat kalau harus bayar lisensi milyaran rupiah.
  
Saat bangsa ini masih ada harga diri. Saat bangsa ini tidak mau di tergantung. Saat bangsa ini tidak mau dijajah asing pada saat itu Linux akan menjamur di Indonesia.

Saya percaya bahwa kriteria sukses seorang guru/dosen dilihat dari kualitas dan kuantitas muridnya, seberapa pandai murid yang dia didik? Seberapa banyak murid yang menjadi pandai?

Syangnya, murid seorang dosen di ITB hanya 30-100 orang/semester. Saat saya menjadi penulis dan penggangguran seperti sekarang, saya bisa membuat pandai ratusan ribu orang tanpa perlu di batasi struktur.
 
Kang Ono, salam kebebasan. Sederhana pertanyaanku, kenapa Kang Ono tidak mau menjadi menteri? Tentu menteri yang tetap menjadi rakyat Indonesia biasa.(Robbyka Gheo, Makassar)
 
Jawaban singkatnya, tidak!

Jawaban panjangnya: Saya lebih suka menjadi orang yang bermanfaat untuk bangsa ini.

Saya percaya bahwa "Nilai seseorang tidak akan di tentukan oleh banyaknya harta, banyaknya kekayaan, tingginya pangkat dan jabatan, tingginya gelar, banyaknya ilmu; Nilai seseorang akan lebih di tentukan oleh berapa besar/banyak umat manusia yang memperoleh manfaat seseorang tersebut" (ush)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com