Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sang Perakit iPad pun Takjub Saat Melihat iPad

Kompas.com - 07/02/2012, 19:15 WIB

No smiles: Workers look on from a Foxconn logo near the gate of a Foxconn factory in the township of Longhua, Guangdong province

KOMPAS.com - Ia ikut membuat benda itu setiap hari, namun ia tak pernah melihat seperti apa hasil akhirnya. Saat akhirnya melihat, ia terkejut dan mengaku ingin memilikinya.

Demikian nasib Chen (bukan nama asli) seorang buruh di pabrik pembuatan iPad, Foxconn, di China. "Wow, saya menginginkannya," itulah reaksi Chen saat pertama kali melihat iPad.

Meski bekerja 60 jam seminggu untuk membuat iPad, Chen mengaku tidak pernah melihat bentuk fisik iPad yang utuh.

Remaja 18 tahun ini merupakan satu dari satu juta pekerja pabrik Foxconn di China, yang membantu Apple memproduksi iPad. Profil Chen muncul dalam laporan investigasi yang ditayangkan CNN.

Makan Tidur di Pabrik

Di sebuah pabrik sekitar satu jam perjalanan dari ibukota Sichuan Chengdu, Foxconn Technology Group, salah satu mitra terbesar manufaktur Apple Inc mempekerjakan ratusan ribu pekerja dengan shift siang dan malam.

Perusahaan memberikan fasilitas makan dan tidur di perusahaan. Selain Apple, Foxconn juga memproduksi perangkat untuk Amazon Kindle dan Microsoft Xbox.

Pekerjaan buruh di pabrik itu memang terbilang berat. Bahkan saat diajak ke sebuah restoran untuk wawancara, Chen mengaku baru kali itu kembali makan di restoran sejak pertama kali bekerja di sana.

Tak Seindah Tawarannya

Sebagai mahasiswa miskin, mendapatkan pekerjaan di China merupakan perjuangan yang berat. Itulah sebabnya Chen menerima tawaran bekerja di pabrik Foxconn.

Awalnya, ia dijanjikan bekerja di sana akan mendapatkan penghasilan baik dan sedikit lembur. Nyatanya, sejak awal masuk kerja, Chen sudah dipaksa lembur secara teratur.

Setelah 3 minggu bekerja menempelkan lebih dari 4.000 stiker di bagian layar iPad dengan tangan, dan bekerja lebih dari 60 jam seminggu, Chen mengatakan ia memilih berhenti.

Bekerja Seperti Mesin

Ia akan kembali ke kampus dan melanjutkan pendidikannya dan tak akan pernah kembali ke Foxconn. "Saya sangat bosan. Saya tidak tahan lagi," ungkap mahasiswa yang bercita-cita menjadi ahli biologi ini.

Ia pun baru mengetahui bahwa karyawan Foxconn punya pepatah : foxconn menggunakan perempuan sebagai laki-laki dan laki-laki sebagai mesin.

Ketika ditanya mengapa Foxconn menyuruh manusia mengerjakan pekerjaan yang harusnya dilakukan mesin, Chen menjawab: "Karena manusia lebih murah dari mesin."

Tanggapan Foxconn dan Apple

Menanggapi investigasi CNN, Foxconn memberikan pernyataan melalui email kepada CNN. Isinya, Foxconn menyatakan bertanggungjawab kepada 1,2 juta karyawan di China.

"Kami bekerjakeras memberikan lingkungan kerja yang aman dan positif. Kami juga memberikan kompensasi dan manfaat yang kompetitif dibanding sesama industri di lokasi itu," sebut Foxconn.

Sedangkan Apple mengatakan mereka peduli pada setiap pekerja di jaringan pemasok mereka di seluruh dunia.

"Kami bersikeras agar pemasok kami menyediakan kondisi kerja yang aman, memperlakukan pekerja dengan bermartabat dan hormat, serta menggunakan produk manufaktur dengan bertanggung jawab terhadap lingkungan," sebut pernyataan Apple.

Menurut Apple, syarat itu harus dipenuhi jika para pemasok ingin terus melakukan kerja sama bisnis dengan Apple.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com