Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

iPhone Dicuri, Pengguna Tak Bisa Nonaktifkan iMessage

Kompas.com - 08/02/2012, 17:10 WIB

KOMPAS.com - Apple tidak hanya digugat dan menggugat vendor pesaing, tetapi Apple kini malah digugat oleh pelanggannya sendiri. Gugatan tersebut terkait fitur iMessage yang tidak bisa dihentikan pada saat iPhone hilang.

iMessage adalah layanan chat, mirip BlackBerry Messenger (BBM), yang dipakai untuk berkomunikasi antarpemilik iPhone, iPod Touch, dan iPad.

Seperti dilaporkan The Next Web, kasus bermula saat "K" (nama inisial) kehilangan perangkat iPhone miliknya pada 13 November 2011 lalu. Sayangnya, sang pemilik tidak langsung mencari teleponnya dengan layanan Find My Phone, meski layanan tersebut sudah diaktifkan sebelumnya.

Alhasil, pencuri tersebut buru-buru mencabut kartu SIM telepon hasil curian tersebut sehingga pemilik atau siapa pun yang berusaha menelepon tidak dapat menghubunginya atau melacaknya.

Pemilik pun sudah berusaha lapor ke polisi setempat dan menunjukkan lokasi kejadiannya. Namun, polisi pun tidak dapat melacak keberadaan ponsel tersebut.

Masalah muncul saat teman-teman "K" mengirim iMessage ke ponselnya, namun tidak ada respons. Merasa pesan yang dikirimkan ke "K" ini diabaikan, teman-teman K tersebut mengadu, mengapa tidak ada balasan, meski pesan dalam kondisi terkirim.

Sebagai informasi, fitur iMessage masih bisa aktif menggunakan jaringan WiFi, meski tidak ada jaringan seluler.

Masalah semakin meruncing karena pemilik ponsel iPhone yang hilang ini adalah mantan pekerja IT yang mengerjakan proyeknya cukup rahasia. Dikhawatirkan, teman-teman yang mengirim pesan itu merupakan pesan proyek rahasia yang ingin disampaikan pada "K".

Lapor ke Apple
"K" pun segera lapor ke Apple dan berharap agar Apple bisa menonaktifkan pengiriman iMessage pada teleponnya yang dicuri. Apple pun menawarkan segala solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Di antaranya, melakukan reset Apple ID hingga pergi ke Apple Store terdekat untuk memasukkan kartu SIM yang baru dengan nomor yang sama dengan sebelumnya dan mencoba untuk menghentikan layanan pesan tersebut. Sayangnya, solusi tersebut gagal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com