Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Semua "Start Up" Butuh "Malaikat"

Kompas.com - 09/02/2012, 11:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak semua perusahaan yang baru memulai (start up) membutuhkan pemodal mulia (angel investor). Bahkan, kebanyakan perusahaan sebaiknya tidak buru-buru mencari modal dari luar.

Hal itu dikemukakan John May, Chair Emeritus di Angel Capital Association, sebelum memberikan seminar di @america, Pacific Place, Jakarta, Rabu (8/2/2012) malam.

"Sebagian besar perusahaan seharusnya tidak perlu mencari uang dari luar. Utamakan bootstrap (mengencangkan ikat pinggang-red.)," ujar May.

Nah, kapan sebuah perusahaan, terutama mereka yang masih tergolong start up membutuhkan Angel Investor?

May mengatakan, kebutuhan akan Angel muncul jika sebuah perusahaan memiliki ide besar yang eksekusinya membutuhkan dana besar namun mereka tidak memilikinya.

Ekosistem "Angel" di Indonesia

Di Indonesia, Pemodal Mulia memang masih belum banyak terdengar dibandingkan Pemodal Ventura ataupun pendanaan dari lembaga keuangan resmi.

Salah satu upaya menghidupkan ekosistem Pemodal Mulia dilakukan melalui Global Enterpreneurship Program Indonesia (GEPI).

Shinta Widjaja Kamdani, Managing Director Sintesa Group sekaligus Vice Chair GEPI mengatakan ada perbedaan mendasar antara Angel Investor dengan Venture Capital.

"Kalau dana dari Bank itu sifatnya hanya pinjaman, kalau Angel itu ikut mengembangkan bisnisnya. Boleh dibilang, berperan sebagai partner bagi sang enterpreneur," ujarnya pada kesempatan yang sama.

John May menambahkan, apa yang dicari para "malaikat" ini adalah wirausahawan yang menunjukkan semangat dan dedikasi pada usahanya. "Tidak semata-mata teknologi, produk atau layanan," ujar May.

Pemodal Mulia

Istilah Angel Investor secara harfiah berarti investor atau pemodal malaikat, atau bisa juga disebut pemodal mulia.

Seorang Pemodal Mulia biasanya sudah memiliki kekayaan yang cukup besar dan sanggup membiayai usaha dengan mengabaikan risiko.

Meski demikian, seorang pemodal mulia biasanya memiliki keterlibatan personal agar bisnis yang dimodalinya bisa maju.

May mengatakan, pemodal mulia ada di tengah-tengah antara dua pihak. Pihak pertama adalah 3F, yaitu Friends, Family and Fools. Ini adalah mereka yang biasanya jadi sumber dana untuk memulai usaha.

Sedangkan pihak kedua adalah Venture Capital dan institusi perbankan atau keuangan lain yang memberikan modal dengan perhitungan lebih ketat.

Dana Lokal untuk Usaha Lokal

GEPI adalah sebuah organisasi non-pemerintah yang memiliki misi mengkatalis perkembangan wirausaha di Indonesia. Dewan pendiri GEPI terdiri atas tokoh-tokoh bisnis dan pengusaha yang tak bisa diragukan lagi.

Di antaranya terdapat Ciputra dan Jacob Oetama (Honorary Chairmen), Chris Kanter (Chairman), Shinta Widjaja Kamdani dan Giuseppe Nicolosi (Vice Chairs).

Kemudian di anggota dewannya ada Ananda Siregar (Blitz Megaplex), TP Rachmat (Tri Putra Group), Eddy Sariaatmadja (SCTV), Sudhamek WS (Garudafood), Setyono D Darmono (Jababeka), Erwin Aksa (Bosowa), Jaka A Singgih (Bumi Laut) dan Rachmat Gobel (Panasonic Gobel).

May mengatakan, GEPI didirikan oleh pengusaha Indonesia untuk Indonesia. "Idenya adalah pendanaan lokal untuk proyek-proyek lokal," kata May.

Namun ia tidak menutup kemungkinan akan hadirnya modal dari luar negeri. Saat ini, ujar May, investasi yang dilakukan dirinya di Indonesia adalah memberikan waktu dan pikiran.

"Tapi itu (dana-red.) akan datang, itu akan datang. Tunggu saja," ia menandaskan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
AMD Umumkan Prosesor Ryzen Pro 8000, Bawa AI ke Laptop dan Desktop

AMD Umumkan Prosesor Ryzen Pro 8000, Bawa AI ke Laptop dan Desktop

Hardware
Samsung S22 Series, Tab S8, Z Fold 4, dan Z Flip 4 Kebagian Galaxy AI Bulan Depan

Samsung S22 Series, Tab S8, Z Fold 4, dan Z Flip 4 Kebagian Galaxy AI Bulan Depan

Software
Kominfo Sebut Game Bermuatan Kekerasan Bisa Diblokir

Kominfo Sebut Game Bermuatan Kekerasan Bisa Diblokir

Game
Siap-siap, Microsoft Selipkan Iklan di 'Start Menu' Windows 11

Siap-siap, Microsoft Selipkan Iklan di "Start Menu" Windows 11

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com