Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka "Melukis Foto" dengan iPhone

Kompas.com - 14/02/2012, 09:03 WIB

HDRiPhoneographerHDRiPhoneographer melakukan photowalk di Kebon Raya Bogor Jawa Barat, Minggu (12/2/2012)
Beberapa foto hasil jepretan komunitas HDRiPhoneographer

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbekal iPhone, siapapun bisa memotret dengan hasil yang menarik. Seperti yang dilakukan komunitas HDRiPhoneographer yang menghasilkan foto bak lukisan.

HDRiPhoneographer adalah sebuah kumpulan orang-orang pecinta fotografi yang menggunakan perangkat iPhone. Bedanya, mereka tidak hanya sekadar menjepret objek untuk diabadikan.

Kelompok ini berkumpul karena ketertarikan yang sama untuk mengedit foto High Dynamic Range (HDR) berbekal iPhone.

Apa itu HDR?

HDR (High Dynamic Range) Photography adalah teknik yang melibatkan pengetahuan dasar memotret dan juga olah digital lanjutan.

Teknik HDR yang kerap dilakukan adalah membuat satu file dengan menggabungkan beberapa foto yang sama dengan exposure berbeda. Sehingga dihasilkan satu file foto dengan rentang nilai dinamis tinggi.

Sebuah foto HDR biasanya memiliki detail tinggi, baik pada bagian yang paling terang maupun paling gelap di foto tersebut.

Dengan iPhone, foto HDR lebih mudah untuk dihasilkan. Sejak iOS 4.1 bahkan Apple sudah menambahkan opsi HDR pada aplikasi Camera.

Padahal sebelumnya, untuk bisa menghasilkan foto berkualitas HDR, fotografer profesional harus mengeditnya melalui PC atau komputer dengan rangkaian peranti lunak.

Ada juga berbagai aplikasi penyunting foto untuk iPhone yang bisa menghasilkan foto HDR plus efek dramatis lainnya.

Awalnya mengamati

HDRiPhoneographer didirikan oleh Binsar Nasution. Awalnya, ia mengaku sering melihat foto HDR hasil editan dari komputer yang memakai software Photoshop.

Secara perlahan, Binsar mengoprek ponselnya dan mencari software untuk mengedit foto sekualitas HDR tersebut di App Store.

Binsar pun menemukan beberapa aplikasi yang dapat mengedit foto menjadi HDR di iPhone dengan kualitas sebanding dengan editan Photoshop.

"Tapi kebanyakan aplikasi tersebut adalah buatan luar negeri. Kami tidak mau seolah-olah memaksa pengguna harus memakai aplikasi tersebut," kata Binsar saat ditemui Kompas.com selepas workshop HDRiPhoneographer di Kebon Raya Bogor, Minggu (12/2/2012).

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com