Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proview Tuding Apple Menipu Demi Merek iPad

Kompas.com - 25/02/2012, 14:32 WIB
EditorWicaksono Surya Hidayat

KOMPAS.com - Melalui pengadilan di California, AS, Proview menyebut Apple telah melakukan aksi penipuan saat membeli hak merek dagang untuk iPad. Tapi, apa sebenarnya penipuan yang dimaksud?

Menurut klaim Proview, Apple menyembunyikan identitas aslinya saat hendak membeli merek dagang iPad. Apple disebut sengaja membuat sebuah perusahan dengan nama IP Application Development Limited.

Perusahaan itu dikenal dengan istilah "special purpose entity" alias "dibuat dengan tujuan khusus". Dalam hal ini perusahaan itu sengaja dibuat untuk membeli merek dagang iPad.

Bahkan, nama perusahaannya nampak dirancang sedemikian rupa agar memiliki singkatan IPAD. Hal ini yang dijadikan alasan pembelian hak merek dagang.

Jika tudingan ini benar, artinya Apple melisensikan hak merek dagang itu dari perusahaan IP Application Development (IPAD) yang telah membelinya dari Proview.

Nah, menurut tudingan itu, IP Application Development sepenuhnya dibuat oleh Apple hanya untuk membeli merek dagang iPad. Hal itu dilakukan Apple agar negosiasi harga bisa lebih mudah.

Belum tentu berhasil

Menurut Anna Han, profesor bidang lisensi teknologi di Santa Clara University School of Law in Silicon Valley , gugatan Proview belum tentu berhasil.

Ini karena harusnya mereka menggugat IP Application Development, bukan Apple Inc. Apalagi di perjanjian dengan IP Application Development, tak ada klausul "tidak boleh membuat produk pesaing".

Sedangkan menurut Proview, pihak IP Application Development telah menjanjikan tak akan membuat produk pesaing. Janji itu disampaikan lewat email tapi tidak tercantum di kontrak .

Proview menggunakan merek iPad (dengan bentuk IPAD) untuk produk komputer all-in-one Internet Personal Acces Device. Sebelumnya, Proview sempat sukses sebagai produsen monitor untuk kawasan Asia.

Saat ini Proview masih berjuang untuk mengeluarkan diri dari dampak krisis global 2010. Mereka bahkan terancam dicoret dari bursa di Hong Kong.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Verifikasi akun KG Media ID
    Verifikasi akun KG Media ID

    Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

    Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com