Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reich of Darkness, Game Strategi Buatan Lokal

Kompas.com - 18/03/2012, 16:18 WIB

KOMPAS.com - Sebuah permainan berbasis web besutan Toge Production, Reich of Darkness, menempatkan pemain di sudut pandang negara poros dalam sejarah alternatif perang dunia. Pemain harus mengendalikan prajurit untuk mengalahkan pasukan negara sekutu.

Dirilis sejak tanggal 15 Maret 2011, judul ini sudah dimainkan hampir 220.000 kali dan sempat mendapatkan rating 10 di skala 10. Permainan ini mengawinkan genre strategi dengan tower defense. Meskipun terkesan sederhana, gameplay-nya ternyata cukup membuat ketagihan.

Toge Production adalah studio game yang berbasis di daerah Lippo Karawaci, Tangerang, Banten.

Cara memainkan Reich of Darkness hampir mirip dengan game andalan Toge Production, yakni Necronator. Dalam setiap tingkatan, pemain mengutus pasukan untuk menyerbu pasukan musuh dan kemenangan dicapai bila markas mereka berhasil dikalahkan. Gaya grafis yang diusung dalam permainan ini adalah piksel berpadu dengan gaya anime sewaktu layar briefing.

Manajer Operasional Toge Production, Jonathan Manuel Gunawan, menjelaskan bahwa penggunaan gaya visual ala piksel dipakai berdasarkan respon positif atas game Toge sebelumnya yang menggunakan gaya yang sama.

Untuk kali ini, mereka menggabungkan gaya piksel yang kotak-kotak dengan gaya anime yang tegas dan detail.

Insentif untuk bermain ulang di game ini sangat tinggi karena mata uang dalam permainan ini adalah medal yang didapatkan bila melaksanakan syarat tertentu seperti menang dalam waktu tertentu, hanya menggunakan unit tertentu selama permainan, dan sebagainya.

Untuk mendapatkannya tidak bisa dilakukan dalam sekali jalan tapi melalui tiga tingkatan kesulitan. Medali tersebut bisa dipergunakan untuk meningkatkan daya serangan, pertahanan, maupun fitur lainnya.

Keberatan

Permainan ini mengambil setting waktu tahun 1944 sewaktu negara-negara poros sudah terdesak oleh negara sekutu, mereka menemukan artefak kuno yang memiliki kekuatan besar.

Mereka pun berhasil memanfaatkannya dan berhasil mengubah keadaan berkat pasukan yang mengeluarkan sihir serta robot besar. Inilah sejarah alternatif yang ditawarkan Toge kepada para pemain.

Namun, ternyata tidak semuanya gembira. Ada pemain yang merasa tersinggung karena harus bermain sebagai negara poros yang bertujuan untuk mengalahkan negara sekutu.

Bisa jadi, sentimen sejarah mengenai sepak terjang Nazi masih memengaruhi penilaian pemain padahal Toge sudah menjelaskan bahwa itu adalah sejarah alternatif, bukan sejarah sesungguhnya.

Bahkan, Toge juga tidak sekalipun menyebut Nazi meski dalam permainannya menampilkan referensi Nazi, termasuk tokoh yang menyerupai Hitler dengan tangan kanan menjulur ke depan dada.

Jonathan menjelaskan, pihaknya sudah mengubah beberapa hal, seperti simbol seperti huruf 'Y' terbalik. Serta berencana menambahkan skenario memainkan tentara negara sekutu yang balik menyerang negara poros.

Tak sabar ingin memainkan game seru ini, langsung saja masuk ke link ini. (ELD) 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Internet
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Software
Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Software
Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Gadget
Apple Gelar Acara 'Let Loose' 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Apple Gelar Acara "Let Loose" 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Gadget
Bos Samsung Lee Jae-yong Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan untuk Pertama Kalinya

Bos Samsung Lee Jae-yong Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan untuk Pertama Kalinya

e-Business
Jadwal Maintenance 'Genshin Impact' 24 April, Siap-siap Ada Karakter Baru Arlecchino

Jadwal Maintenance "Genshin Impact" 24 April, Siap-siap Ada Karakter Baru Arlecchino

Game
'Free Fire' Rilis Update Patch Naga, Ada Karakter Baru Kairos dan Bisa Lawan Naga

"Free Fire" Rilis Update Patch Naga, Ada Karakter Baru Kairos dan Bisa Lawan Naga

Game
Telkomsel, XL, Indosat Catatkan Kenaikan Trafik Data Selama Lebaran 2024

Telkomsel, XL, Indosat Catatkan Kenaikan Trafik Data Selama Lebaran 2024

e-Business
Bukan Cuma di AS, TikTok Juga Diributkan di Eropa

Bukan Cuma di AS, TikTok Juga Diributkan di Eropa

e-Business
Setelah 48 Tahun, Prosesor Game Legendaris Zilog Z80 Akhirnya Pamit

Setelah 48 Tahun, Prosesor Game Legendaris Zilog Z80 Akhirnya Pamit

Hardware
Black Shark Umumkan Smartwatch Tangguh GS3, Punya Bodi Metalik dan Kokoh

Black Shark Umumkan Smartwatch Tangguh GS3, Punya Bodi Metalik dan Kokoh

Gadget
Starlink Gandeng Provider Internet di Indonesia

Starlink Gandeng Provider Internet di Indonesia

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com