Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Symbian Terpuruk, Windows Phone Perlahan Naik

Kompas.com - 25/03/2012, 16:12 WIB

KOMPAS.com - Ponsel Nokia berbasis Symbian yang dahulu menjadi ponsel terlaris, nampaknya mulai ditinggalkan para penggunanya di negara maju. Penjualan smartphone dengan sistem operasi (operating system-OS) Windows Phone, justru berhasil naik, melebihi Symbian.
 
Menurut survey yang dilakukan lembaga riset Kantar Worldpanel Comtech di Inggris, Symbian mengalami penurunan drastis. Jika tahun lalu Symbian meraih 12,4% pangsa pasar smartphone di Inggris, maka sekarang hanya 2,4%.
 
CEO Nokia Stephen Elop memang membuat keputusan agar Symbian fokus ke negara-negara berkembang, dan tidak lagi membidik negara maju. Kebijakan itu diambil mengingat Nokia, sebagai vendor Windows Phone terbesar saat ini, ingin meningkatkan penjualan smartphone keluarga Lumia di negara maju.
 
Hasilnya untuk sementara ini cukup baik, pangsa pasar Windows Phone mulai merangkak naik menjadi 2,5% dari tahun sebelumnya yang hanya 0,5%. Perhatikan bahwa, pangsa pasar Windows Phone sekarang lebih besar dari Symbian.
 
Nokia Lumia 800 menjadi yang paling populer, karena meraih 87% dari seluruh penjualan Windows Phone di Inggris. Sedangkan penjualan Lumia 710 dan Lumia 900, belum terlalu laris lantaran terbilang baru memasuki pasar Inggris.
 
Dominic Sunnebo dari Kantar Worldpanel Comtech mengatakan, ada tanda-tanda Windows Phone dari Nokia akan meraih sukses di Eropa, meskipun hal ini mungkin tidak terjadi di Amerika Serikat.
 
"Nokia perlu bergegas agar bisa bersaing dengan kompetitornya yang akan meluncurkan produk baru di pertengahan tahun ini," ujar Dominic seperti dilansir The Telegraph, Rabu (21/3/2012).
 
Sementara itu, smartphone berbasis Android dan iPhone masih mendominasi pangsa pasar smartphone di Inggris dan terus mengalami kenaikan.
 
Pangsa pasar smartphone ber-OS Android dari Google yang tahun lalu meraih 37,8% kini meningkat pesat jadi 48,5%. Lalu disusul iPhone dari Apple yang sekarang menyumbang 28,7 %, dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 22,7%.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com