Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Swasta Ditawari Bangun Tempat Parkir

Kompas.com - 26/03/2012, 03:20 WIB

BOGOR, KOMPAS - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, menawarkan pembangunan dan pengelolaan gedung parkir di dekat Stasiun Bogor kepada investor swasta. Hal ini dilakukan karena Pemerintah Kota Bogor tidak memiliki cukup dana untuk membangun lahan parkir.

Pembangunan area parkir di sekitar Stasiun Bogor membutuhkan biaya yang sangat besar untuk pembebasan lahan di kawasan itu.

”Kami masih melakukan pendekatan dengan beberapa investor untuk membangun lahan parkir vertikal yang lokasinya tidak jauh dari stasiun. Ini tentu menguntungkan bagi mereka karena akan ada banyak sepeda motor dan mobil yang parkir di lokasi itu,” kata Kepala Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Kota Bogor Suharto, Minggu (25/3).

Suharto menanggapi rencana Kementerian Perhubungan yang akan meningkatkan kapasitas Stasiun Bogor dari semula memiliki delapan jalur kereta rel listrik (KRL) menjadi 16 jalur.

Penambahan ini guna mengantisipasi penambahan KRL pasca-pembelian kereta dari Jepang. Dampak positif dari penambahan jalur ini berupa kapasitas KRL yang naik dari semula 12 rangkaian kereta menjadi 20 rangkaian.

Selain itu, kemungkinan frekuensi perjalanan kereta juga bertambah sehingga jeda antarperjalanan yang saat ini sekitar 10 menit bisa menjadi tujuh menit. Ini tentu akan memudahkan pengguna KRL dari Stasiun Bogor yang rata-rata 35.000 orang per hari.

Penambahan jalur KRL ini dilakukan dengan memanfaatkan lahan di sisi barat stasiun. Selama ini, lokasi barat stasiun itu disewakan sebagai lokasi parkir serta penitipan sepeda motor dan mobil.

Setiap hari, lahan itu dimanfaatkan untuk menampung 2.500-3.000 sepeda motor dan 250 mobil milik pekerja komuter yang tinggal di Bogor, tetapi bekerja di Jakarta dan menggunakan KRL.

Mulai 28 Mei mendatang, para komuter pengguna KRL yang biasa menitipkan kendaraan di sana diminta mengosongkan lahan itu. Pasalnya, mulai 1 Juni, material untuk proyek akan diletakkan di lahan itu.

Jalur Trans Pakuan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com