Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembalinya LulzSec Diragukan Peneliti Antivirus

Kompas.com - 29/03/2012, 16:54 WIB

KOMPAS.com - LulzSec, kelompok hacker yang sempat kondang, dikabarkan telah lahir kembali. Dalam aksi perdananya, LulzSec mengklaim telah mendapatkan data 171.000 email militer.

Namun peneliti antivirus meragukan klaim "kelahiran kembali" tersebut. Menurut Chief Research Officer F-Secure, Mikko Hypponen, kecil kemungkinan anggota asli LulzSec berkumpul kembali.

Hal ini karena, pada awal Maret 2012 anggota inti kelompok tersebut telah dicokok FBI. Penangkapan anggota LulzSec dilakukan setelah "Sabu", salah satu tokoh kelompok itu, membeberkan informasi ke FBI.

Menurut Penasehat Keamanan F-Secure, Sean Sullivan, nama-nama anggota LulzSec telah dikantungi FBI. Sehingga, jika berkumpul kembali, mereka akan saling curiga apakah di antara temannya ada yang merupakan mata-mata atau bahkan anggota FBI yang menyamar.

Hypponen menduga, mereka yang membuat LulzSec Reborn adalah kelompok yang berbeda. "Bisa saja ini hanya satu orang di suatu ruang bawah tanah yang menyebut dirinya LulzSec baru," kata Hypponen.

Sedangkan Sullivan berpendapat, janji dari Anonymous adalah membangkitkan Operation Antisec. Bukan secara khusus menghidupkan kembali LulzSec.

"Nama LulzSec hanya muncul satu kali saja dalam sejarah dan kelompok pemeran yang baru ini belum menunjukkan ide orisinal. Sejauh ini mereka hanya peniru, dan tak akan mencapai apa-apa," ujar Sullivan.

Sullivan mengatakan hacker belakangan ini makin terfokus pada satu tujuan tertentu. Kelompok iseng-iseng seperti LulzSec akan lebih sulit mencari anggota.

Meski meragukan kelahiran kembali LulzSec, Hypponen mengatakan akan selalu ada kelompok yang melakukan serangan cyber. Motivasinya pun bisa beragam, mulai dari uang hingga ideologi.

Hypponen yakin, dengan perbaikan ekonomi dan banyaknya penindakan, aksi-aksi hacking iseng akan berkurang karena para pelakunya mendapatkan pekerjaan yang layak serta tak mau ditangkap aparat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com