Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yahoo Kurangi Karyawan, Bagaimana Nasib Koprol?

Kompas.com - 06/04/2012, 12:07 WIB

KOMPAS.com - Yahoo telah mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 2000 karyawannya pada  Rabu (4/4/2012).

Meski belum ada pernyataan resmi, Yahoo Indonesia pun akan terkena dampak dari pengurangan karyawan ini.

Yahoo selanjutnya akan fokus pada bisnis inti, yakni menberi layanan kepada pengguna jasa layanan dan pemasang iklan online.

Ini berarti, Yahoo akan menghentikan beberapa produk yang dianggap tak masuk dalam daftar bisnis inti perusahaan asal Sunnyvale, AS tersebut.

Yang menjadi pertanyaan, bagaimana nasib jejaring sosial berbasis lokasi Koprol? Koprol adalah perusahaan startup Indonesia yang dibeli oleh Yahoo pada Mei 2010.

Satya Witoelar, salah satu founder Koprol mengakui bahwa PHK yang dilakukan oleh CEO Yahoo berpengaruh kepada Yahoo Indonesia. Hal ini disampaikan Satya kepada Kompas.com saat dihubungi via email.

"Global layoff berpengaruh ke sebagian karyawan di Yahoo Engineering Center yang di Jakarta. Saya belum bisa cerita nasib Koprol," ujar Satya.

Dari pantauan Kompas.com, Satya dalam blog-nya telah menuliskan beberapa nama karyawan Yahoo Indonesia dan developer Koprol yang masuk dalam daftar 2000 karyawan Yahoo yang akan di-PHK.

Postingan blog ini meski tidak menjelaskan dan menjawab pertanyaan soal masa depan Koprol, namun sepertinya mengisyaratkan Yahoo tak menyertakan Koprol yang sudah memiliki ratusan ribu anggota sebagai unit bisnis yang masuk dalam bisnis inti Yahoo.

Dalam postingan blog itu juga, Satya menyebut nama-nama yang disebutkannya itu merupakan tenaga kerja andal (mantan) Yahoo Indonesia yang siap dipekerjakan oleh pihak mana pun yang membutuhkan.

Berikut ini daftar orang-orang tersebut beserta link akun LinkedIn-nya:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com