Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Startup Lokal Jangan Tiru Silicon Valley

Kompas.com - 09/04/2012, 12:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan rintisan berbasis Internet atau biasa disebut startup semakin menjamur di Indonesia. Kondisi ini mirip seperti yang terjadi di awal-awal sejarah kesuksesan Silicon Valley. Bagaimana agar Indonesia bisa menjadi Silicon Valley selanjutnya?

Silicon Valley adalah sebuah kawasan di daerah California AS, tempat beragam industri IT (teknologi informasi) berkumpul untuk menjalankan aktivitas bisnisnya yang bermula dari startup. Sebut saja Google, Facebook, Yahoo, HP, Intel, Oracle dan lain-lain berasal dari kawasan itu.

CEO Kauffman Fellows USA, Phil Wickham menganggap bahwa anak muda di Indonesia kini sudah berani menciptakan startup-startup yang memungkinkan untuk go international.

"Namun mereka jangan sampai terjebak. Seharusnya mereka harus menciptakan startup-startup versi mereka sendiri. Jangan meniru orang-orang kreatif yang ada di Silicon Valley," ungkap Wickham saat Panel Discussion “Making Indonesia as the Next IT Hub" di perayaan ulang tahun Startup Lokal kedua di Gedung Multimedia Telkom Jakarta, Sabtu (7/4/2012).

Hingga saat ini, sudah banyak muncul startup-startup lokal yang sudah mampu berbicara di tingkat global. Salah satunya adalah startup lokal situs jejaring sosial Koprol yang sudah diakuisisi oleh Yahoo.

Wickham menganggap bahwa banyaknya startup lokal yang muncul di tanah air bukan berarti bisa langsung bersaing dengan startup di tingkat global. Untuk bisa menyainginya, startup lokal itu perlu ekosistem, memperkuat pemikiran (mindset) tentang wirausaha, kemampuan untuk mengakses pendanaan hingga dukungan dari berbagai pihak.

"Yang paling utama adalah dukungan ekosistem dan keunikan masing-masing startup. Semakin unik dan berbeda, itu yang mampu bersaing," katanya.

Committee Member Singapore Venture Capital Association, Michel Birnbaum menambahkan keunikan startup lokal itulah yang akan menjadi pembeda dengan startup lokal lainnya. Dengan keunikan itu, startup lokal bisa bersaing di tingkat global.

"Indonesia harus jadi Indonesia, bukan jadi Silicon Valley," kata Michel.

Untuk bisa mengetahui keunikan startup masing-masing, maka startup lokal ini harus lebih sering mengunjungi atau memperhatikan startup-startup yang ada. Lantas, diidentifikasi untuk dicari sesuatu yang berbeda.

"Yang penting adalah bikinlah startup sesuai minat (passion) kamu sendiri. Jangan bikin startup yang kamu sendiri tidak mampu membuatnya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com