Telkom Sediakan Fasilitas Komunikasi Gratis di Aceh

JAKARTA, KOMPAS.com- Pascagempa berkekuatan 8,5 SR yang terjadi di Aceh dan pantai barat Sumatera kemarin, PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) terus memantau kondisi jaringan, memastikan agar pelayanan telekomunikasi tetap berlangsung secara normal, serta mendirikan Posko gempa untuk membantu warga masyarakat yang memerlukan fasilitas telekomunikasi.

Head of Corporate Communication and Affair Telkom Eddy Kurnia, kamis (12/4/2012), menyatakan, segera setelah terjadinya gempa, Telkom melakukan antisipasi dengan berkoordinasi ke berbagai unit kerja, baik di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, maupun di Bengkulu.

"Sejauh pantauan kami hingga saat ini layanan telekomunikasi TelkomGroup berfungsi normal, baik untuk panggilan masuk maupun keluar," katanya.

Berdasarkan laporan yang diterima, hingga Rabu malam tidak ada kerusakan alat produksi. Guna menindaklanjuti ekses gempa yang mungkin terjadi, TelkomGroup telah membuka layanan Posko Gempa dengan menyediakan fasilitas telekomunikasi gratis di lima lokasi yang diduga paling rawan gempa.

Kelima lokasi itu adalah:

* Banda Aceh: di Jln S.A. Mahmudsyah No. 10 telepon 0651-22249/ Flexi 0651-7470895, 0651-7113373, 0651-7461123
* Meulaboh: Jln Merdeka No.59 telepon 0655-7551399/Flexi 0655-7000002, 0655-7000005
* Sinabang: Jln Nusantara No. 1, telepon 0650-21500/Flexi 0650-7002989, 0650-7002990
* Tapaktuan: Jln T. Cut Ali No. 85, telepon 0656-21010/Flexi 0656-7011108, 0656-7011109
& Calang: Jln Gunung Carak, telepon 0654-2210000/Flexi 0654-7004681, 0654-7004682.

Khusus untuk Kota Padang, posko dibuka di Centrum Padang Baru dengan nomor telepon 0751-40731 dan di Medan, Posko Gempa berlokasi di Kantor Telkom, Jl. M. H. Yamin, SH No. 2 Medan dengan nomor telepon yang bisa dihubungi 061-4103032.

Semua nomor posko dapat dipergunakan secara gratis selama tujuh hari terhitung mulai 12 April 2012 hingga 18 April 2012. "Kami berharap fasilitas ini dapat membantu masyarakat di daerah gempa untuk melakukan komunikasi dan koordinasi dengan keluarga, kolega maupun pemerintah", ujar Eddy Kurnia.