KOMPAS.com - Seorang anak yang berpisah dengan keluarganya sejak tahun 1986 atau sekitar 25 tahun, bisa kembali ke rumah dengan bantuan Google Earth.
Meski kisah berikut ini tampak seperti film, namun ini adalah kisah nyata. Seorang bernama Saroo Brierley bercerita kepada media CNet tentang kisahnya tersebut.
Brierly bepergian bersama kakaknya menggunakan kereta api pada tahun 1986. Setelah tertidur selama 14 jam, Brierly baru mengetahui bahwa ia terpisah dengan kakaknya itu. Ia terdampar di daerah kumuh di sekitar Calcutta, India. Brierly tak tahu jalan pulang, sehingga ia memutuskan bertahan hidup di tempat itu.
Awalnya, Brierly tinggal di jalanan dan mengemis. Akhirnya ia diambil oleh panti asuhan dan diadopsi oleh sebuah keluarga yang berasal dari Australia. Meski dibesarkan dalam keluarga yang memberikan kehidupan layak kepadanya, Brierly masih memiliki keinginan untuk menemukan keluarganya.
Brierly kemudian mencari lokasi tempatnya pertama kali terdampar, dengan menggunakan layanan Google Earth. Dari situ ia mengkalkulasi 14 jam perjalanan kereta api dengan kecepatan rata-rata kereta api di India, untuk menentukan seberapa jauh ia melakukan perjalanan malam itu.
Setelah itu, Brierly melakukan navigasi ke berbagai arah untuk menemukan tempat asal dia melakukan perjalanan kereta api. Akhirnya ia menetapkan bahwa Khandawa adalah kota yang ia cari.
Berikut ini adalah tampilan Google Earth dari Khandawa dan air terjun yang ditemukan Brierly.
Brierly kemudian melangkahkan kakinya untuk mengunjungi Khandawa. Meski tak ingat betul nama tempat tinggalnya, Brierly berusaha bertanya kepada warga sekitar bermodalkan nama orang tuanya.
Ia juga menemukan air terjun yang sering dikunjunginya saat masih kecil. Hal inilah yang meyakinkannya bahwa kota tersebut merupakan kota asalnya.