Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Hilang Bertemu Ibunya berkat Google Earth

Kompas.com - 17/04/2012, 06:46 WIB
Seorang bocah India yang tersesat lalu hilang dari keluarganya tahun 1986 akhirnya bertemu lagi dengan keluarganya 25 tahun kemudian dengan menggunakan foto satelit.


SAROO, nama bocah itu, baru lima tahun usianya ketika tersesat. Dia bepergian bersama kakaknya yang bekerja sebagai penyapu di kereta api India. "Ketika itu sudah larut malam. Kami turun dari kereta, dan saya sangat lelah sehingga saya duduk di sebuah stasiun kereta api, dan akhirnya saya tertidur," tutur Saroo seperti dilaporkan BBC, Jumat lalu.

Tidurnya itu mengubah sisa hidupnya. "Saya pikir kakak saya akan kembali dan membangunkan saya, tapi ketika saya terbangun ia tidak terlihat. Saya melihat sebuah kereta api di depan saya dan berpikir, ia pasti di dalam kereta itu. Jadi, saya masuk ke kereta itu dan berharap saya akan bertemu saudara saya."

Namun, Saroo tidak menemukan saudaranya di kereta tersebut. Sebaliknya, ia tertidur lagi dan terkejut ketika terbangun 14 jam kemudian. Ia pada awalnya tidak menyadari kalau ia telah tiba di Kalkutta, kota ketiga terbesar India dan terkenal karena kekumuhannya.

"Saya sangat takut. Saya tidak tahu di mana saya berada. Saya mulai mencari orang dan bertanya kepada mereka."

Segera dia merasa tidak nyaman. "Itu merupakan tempat yang sangat menakutkan. Saya pikir, tidak ibu atau ayah yang ingin anak mereka yang berusia lima tahun mengembara sendirian di daerah kumuh dan stasiun kereta api Kalkutta."

Saroo kecil harus belajar untuk mengurus dirinya sendiri. Ia menjadi pengemis, menjadi salah satu dari banyak anak yang mengemis di jalanan kota. "Saya harus sangat hati-hati. Anda tidak bisa mempercayai siapa pun." Pernah ia didekati seorang pria yang menjanjikannya makanan dan tempat tinggal, serta akan mengembalikannya ke rumah. Tetapi, Saroo curiga. "Pada akhirnya, saya pikir dia akan melakukan sesuatu yang tidak baik terhadap saya, jadi saya lari," tuturnya kepada BBC.

Ia beruntung karena pada akhirnya bisa keluar dari jalanan. Ia diambil sebuah panti asuhan, yang lalu menawarkan dia untuk diadopsi. Dia kemudian diadopsi oleh keluarga Brierleys, pasangan dari Tasmania. "Saya akhirnya menerima bahwa saya telah tersesat dan saya tidak bisa menemukan jalan kembali ke rumah, jadi saya pikir ke Australia merupakan hal yang bagus."

Saroo hidup tenang di rumah barunya. Namun, ketika semakin dewasa, keinginan untuk menemukan keluarga aslinya semakin kuat. Masalahnya, sebagai seorang bocah lima tahun yang ketika itu masih buta huruf, ia tidak tahu nama kota tempat asalnya. Yang dia miliki hanya kenangan dalam ingatannya. Maka, ia mulai menggunakan Google Earth untuk mencari tempat kelahirannya.

"Itu seperti menjadi Superman. Anda bisa pergi dan mengambil foto berdasarkan ingatan dan bertanya, 'Apakah ini cocok?' Dan ketika Anda mengatakan, 'Tidak', Anda terus mencari dan mencari dan mencari."

Akhirnya Saroo menemukan strategi yang lebih efektif. "Saya mengalikan waktu saat saya berada di dalam kereta api, sekitar 14 jam, dengan kecepatan kereta api India dan saya mendapatkan sebuah jarak kasar, sekitar 1.200 km."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com