Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk Era 4G, RIM "Pede" Jualan BlackBerry 2G

Kompas.com - 24/04/2012, 17:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah kehebohan para vendor memproduksi smartphone berjaringan 4G, Research In Motion (RIM) menganggap smartphone dengan jaringan 2G masih relevan dengan kebutuhan pasar.

Karena itulah pabrikan asal Kanada ini tampak percaya diri memproduksi BlackBerry Curve 9220. Ponsel itu bukan saja tidak mendukung 4G, ia bahkan hanya mendukung 2G.

Smartphone yang akrab disebut Davis ini telah diluncurkan di Indonesia pada Selasa (24/4/2012).

"Kami tetap pede menjual semua perangkat BlackBerry," tegas Product Manager RIM Indonesia Ardo Fadhola.

Menurut Ardo, smartphone ini adalah penerus BlackBerry Curve 8520 (Gemini) yang juga hanya mendukung 2G. RIM pun optimis Davis bisa melanjutkan sukses Gemini di Indonesia.

Hal lain yang membuat RIM tetap pede menjual Davis, karena produk ini dibuat atas penelitian yang dilakukan di beberapa kota di Indonesia.

Alasan mengapa Davis hanya mendukung jaringan 2G, menurut Ardo, karena smartphone ini diperuntukkan bagi kalangan muda Indonesia alias ABG.

"ABG lebih sering menggunakan smartphone untuk aktivitas jejaring sosial dan aplikasi messaging seperti BBM. Kami rasa Curve 9220 mampu mengakomodir kebutuhan tersebut," jawab Ardo.

RIM pun membanderol harga relatif terjangkau, yakni Rp 1.999.000, untuk Davis. Harapannya, Davis bisa menjadi daya tarik bagi pengguna feature phone agar beralih ke smartphone.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com